Press "Enter" to skip to content

Aktivitas Manusia Makin Ancam Lingkungan, Banyak Spesies Akan Hilang

Aktivitas manusia telah membuat perubahan di dunia. Salah satunya adalah terjadinya penurunan populasi hewan dan tumbuhan di seluruh dunia, menurut sebuah laporan komprehensif yang dipaparkan di Kolombia, pekan lalu.

Kalau tidak ada perubahan dalam cara manusia menangani lingkungan dan tak berkurangnya polusi yang disebabkan aktivitas manusia, maka diperkirakan akan terjadi ancaman di mana-mana.

Stok ikan Asia Pasifik diperkirakan habis pada 2048 dan lebih dari setengah spesies burung dan mamalia di Afrika akan hilang pada 2100. Begitu kata laporan yang dipaparkan di konferensi lingkungan di Medellin, Kolombia.

Sebanyak 90 persen terumbu karang di Asia Pasifik akan mengalami penurunan pada 2050. Sementara di Eropa dan Asia Tengah, hampir sepertiga populasi ikan laut dan 42 persen hewan dan tumbuhan darat, akan hilang.

Di Amerika, hampir seperempat spesies yang ada di benua itu terancam punah. Saat ini populasi spesies yang ada 31 persen lebih kecil ketimbang saat benua itu didatangi orang Eropa.

“Alarm ini membahayakan perekonomian, kehidupan, ketahanan pangan, dan kualitas hidup manusia di mana-mana,” demikian disebutkan Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES).

Laporan ini dikompilasi oleh 600 ilmuwan selama 3 tahun. Digarisbawahi bahwa alam ini menyediakan makanan, air bersih, energi, dan mengatur iklim, yang bermanfaat bagi manusia. Kontribusi alam bagi manusia bisa dihitung sampai ribuan dolar per hektare per tahun.

“Kita mengancam kebaikan kita sendiri di masa depan,” tutur ketua IPBES, Robert Watson. “Keanekaragaman hayati terus hilang di seluruh Bumi, kita kehilangan spesies, kita menurunkan ekosistem.”

Di banyak tempat, perubahan iklim yang didorong oleh pembakaran bahan bakar fosil, telah memperburuk kehilangan keanekaragaman hayati. Diperkirakan, pada 2050 perubahan iklim akan mengubah kawasan alami di Bumi menjadi sistem yang didominasi manusia.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.