Press "Enter" to skip to content

Ketakutan yang Menyehatkan

Setiap orang pasti memiliki rasa takut akan sesuatu. Takut akan kegelapan, takut dengan setan, atau takut gendut hehe. Ternyata rasa takut itu ada manfaatnya lho untuk kita. Rasa takut seperti apa ya yang punya manfaat?

Manfaat dari rasa takut

Rasa takut bisa bermanfaat untuk kamu. Coba kamu pikirkan tentang buku atau film horor favorit kamu. Apa yang terjadi ketika sesuatu tiba-tiba muncul pada malam hari, atau suara pintu yang terbuka pelan, ataupun suara dari gelas yang bergerak di atas meja di tengah malam. Seringkali hal-hal itu akan membuat kita melompat ketakutan. Reaksi ini dipicu oleh rasa takut.

Rasa takut membuat otak kita akan dibanjiri dengan zat kimia yang sehat dan menggairahkan suasana hati serta melepaskan perasaan euforia alias kegembiraan yang besar.

Menurut Dr. Margee Kerr, seorang sosiolog yang mempelajari rasa takut hal ini disebut powerful chemical punch atau “pukulan kuat reaksi kimia”. Di dalamnya termasuk zat endorfin dan dopamin, senyawa alami dalam tubuh yang menciptakan perasaan bahagia.

Ketika kita merasa takut tubuh kita akan memproduksi zat kimia bernama oksitosin. Hormon ini berperan dalam membantu orang membangun keterikatan dengan orang lain. Ketika orang-orang saling berbagi cerita tentang pengalaman mereka tentang ketakutannya, maka mereka akan merasa lebih dekat.

Jadi ketika kamu mengunjungi sebuah wahana rumah hantu dengan teman-temanmu, kegiatan itu bisa mempererat perkawanan kalian.

“Lihatlah orang-orang yang keluar dari wahana rumah hantu, maka kamu akan melihat banyak senyuman dan tos (high five),” ungkap Dr. Margee.

Ketakutan yang menyehatkan

Ada juga beberapa bukti yang menyatakan bahwa ketakutan bisa membantu seseorang untuk mengatasi situasi stres. Hal-hal seperti melakukan presentasi di depan kelas atau tampil di acara festival sekolah bisa membuat kita takut dan gelisah. Akan tetapi pengalaman ini membantu diri kita membangun semacam perasaan ketahanan akan rasa takut dan membuat kita lebih percaya diri.

“Kamu menjadi lebih nyaman dengan pengalaman ketakutan, sehingga kamu akan lebih mampu bekerja meskipun dalam situasi tegang,” kata Dr. Margee.

Meskipun rasa takut ini bisa jadi menyehatkan, tapi jangan lupa bahwa setiap orang punya reaksi berbeda akan rasa takut. Sesuatu yang terlihat biasa saja bagi satu orang bisa jadi sangat menyeramkan bagi orang lain.

Dan Dr. Margee juga mengingatkan bahwa anak-anak berusia di bawah 6 dan 7 tahun belum bisa membedakan mana yang nyata dan tidak. Jadi melihat sesuatu yang menakutkan bisa memiliki efek negatif jangka panjang.

Tapi bagi kebanyakan orang yang sudah cukup tua, sedikit menakut-nakuti sekarang dan kemudian tidak begitu buruk. Tapi jangan berlebihan dan membuat seseorang jatuh pingsan ketika menakuti ya!

FITRI CHAERONI

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.