Pada bulan Januari ini ada fenomena langit yang menarik untuk diamati. Pertama, terjadinya rangkaian tiga supermoon, dimulai pada 2 Januari lalu dan ditutup pada 30 atau 31 Januari, sekaligus penutupan itu merupakan Gerhana Bulan Total yang langka atau yang disebut Blue Moon.
Supermoon merupakan fenomena astronomi di mana terjadi selisih waktu terdekat antara Bulan pada fase purnama dan Bulan di perigee. Perigee maksudnya, Bulan berada pada jarak terdekatnya ke Bumi. Kamu tahu, Bulan bisa mencapai jarak terdekat ke Bumi yaitu 356.400 km.
Pada saat supermoon, Bulan akan terlihat lebih besar 14 persen dan lebih terang 30 persen daripada saat purnama biasa.
Nah, pada 30 Januari, Bulan akan berada di perigee pada jarak 358.993 km. Lalu pada 31 Januari, pukul 20.26 WIB, Bulan pada pada fase puncak purnama. Pada saat yang sama terjadilah Gerhana Bulan Total yang bisa diamati dari seluruh wilayah Indonesia, dari awal malam hingga tengah malam.
Gerhana Bulan Total akan terjadi selama satu jam 16 menit. Ditandai dengan Bulan yang akan tampak berwarna merah.
Tapi di dunia astronomi, fenomena Gerhana Bulan Total ini dikenal pula dengan istilah gerhana Blue Moon. Ini adalah fenomena yang terjadi terakhir pada 31 Maret 1866, atau hampir 152 tahun lalu.
Setelah tahun ini, fenomena yang sama bakal terjadi pada 31 Desember 2028, lalu disusul pada 31 Januari 2037. Kedua gerhana bulan ini akan total. Sedang sebelum 2017, yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian yaitu hanya 8 persen, pada 31 Desember 2009.
Catatan, untuk fenomena Supermoon dan Gerhana Bulan Total alias Blue Moon ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di pesisir pantai untuk waspada dan siaga. Sebab fenomena ini akan menyebabkan terjadi banjir rob atau genangan air laut di daratan. Peristiwa ini terjadi pada periode 1-4 Januari dan 29 Januari-2 Februari.
Be First to Comment