Rotasi Bumi atau fenomena Bumi yang berputar pada sumbunya, ternyata cepat sekali. Kecepatannya 1.609 km per jam setiap hari. Pada kecepatan seperti itu, mengapa kita tidak merasakannya ya? Padahal, coba deh kita berputar-putar pada satu titik, kalau kita tidak merasakan segalanya berputar dan perut terasa mual.
Sebenarnya, fenomena rotasi Bumi yang tidak kita rasakan, itu sama seperti kita tidak merasakan pergerakan kereta api yang cepat saat kita di dalamnya. Sebabnya, Bumi dan kereta api itu berada dalam apa yang disebut ahli fisika sebagai Frames of Reference.
Frames of reference itu semacam perspektif. Seorang yang berdiri di sebuah kereta api yang sedang melaju kencang memiliki satu perspektif atau satu frame of reference, sedang seorang yang berdiri di sebuah peron di stasiun punya perspektif yang lain.
Saat kamu berdiri di sebuah peron stasiun, kamu dengan jelas melihat semua yang tampak itu diam saja. Sedang yang bergerak adalah kereta api. Tapi dari sisi dalam kereta api yang melaju, kamu akan melihat sekelilingmu diam, sedang dunia di luar kereta api yang bergerak.
Dari masing-masing frame of reference, kita merasa bahwa kita yang diam. Pada sisi kereta, dunia sekelilingnya yang bergerak. Berdiri di peron, kereta api yang bergerak.
Begitu jugalah kaitannya dengan Bumi dan antariksa dalam skala yang jauh lebih besar. Dari dalam frame of reference kita di Bumi yang bergerak, kita merasa kitalah yang diam dan antariksa sekitar yang bergerak. Tapi kalau kita melihat Bumi dari frame of reference di antariksa, kita akan melihat Bumi yang bergerak berputar pada porosnya (rotasi).
Dan seperti penumpang di kereta api, kita tidak tahu, seberapa cepat kita bergerak. Udara di dalam kereta api (sebagaimana atmosfer Bumi kita) bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kita.
Tapi ada satu perbedaan penting antara kereta api dan Bumi. Saat kereta api melambat, atau menambah kecepatannya, kita bisa merasakan ada gaya yang melanda tubuh kita. Ini sebabnya hukum dasar fisika:
Gaya = massa X percepatan.
Tubuh kita adalah massa dan saat tidak ada percepatan alias nol, (yakni ketika kereta dalam kecepatan konstan), tidak ada gaya yang dirasakan oleh tubuh kita.
Tapi saat kereta api mengubah kecepatannya, entah jadi makin cepat atau melambat, ada gaya yang melanda tubuh kita.
Bumi sendiri tidak melambat atau makin cepat. Kalau itu terjadi, Bumi melambat atau makin cepat, kita pasti akan merasakannya.
Nah, bagaimana membuktikan bahwa Bumi kita ini berotasi? Lihat deh Matahari dan Bulan. Benda langit itu akan muncul di timur dan menghilang di barat. Itu terjadi karena rotasi Bumi kita, bukan karena Matahari dan Bulan yang berkeliling di sekitar Bumi kita. Bintang-bintang di langit juga begitu.
Dalam frame of reference kita, benda-benda langit itulah yang bergerak. Tapi coba deh suatu waktu kamu berada di Matahari, kamu akan melihat bahwa Bumi kita yang sedang bergerak atau berputar pada porosnya.
Be First to Comment