Press "Enter" to skip to content

3 Kesalahan Terbesar Albert Einstein

Fisikawan Albert Einstein jenius? Sejarah menyebutnya begitu. Tapi apakah dia tak pernah melakukan kesalahan? Mana mungkin manusia tak pernah melakukan kesalahan, bukan?

Teori Relativitas Umum adalah temuan yang membesarkan namanya. Tapi sebagai manusia, Einstein pun tak luput dari kesalahan. Setidaknya ada tiga, seperti disarikan dari nbcnews.com:

1. Cahaya bintang membelok, tapi seberapa banyak?

Tempatkan sebuah bola yang berat di atas lembaran karet dan bobot bola akan mendistorsi lembaran itu. Einstein menyadari fenomena yang sama terjadi di antariksa. Gravitasi dari bintang-bintang dan objek besar lain telah membelokkan cahaya yang melewatinya. Sebagai contoh, bila satu cahaya dari bintang yang jauh melewati Matahari dalam perjalanannya ke Bumi, maka ia akan berbelok dan itu cukup untuk menyebabkan pergeseran dalam menghitung posisi bintang itu saat diamati.

Tapi ide ini tidak muda diuji. Sebab, pembelokan itu kecil sekali. Kemudian, pembelokan cahaya bisa membuat bintang yang jauh sulit dilihat. Tapi astronom menyadari bahwa pembelokan sekecil apapun bisa dilihat saat terjadi gerhana matahari total.

Nah, Einstein pernah melakukan sejumlah kalkulasi untuk mengukur besaran pembelokan yang bisa diprediksi, tapi usahanya tak berhasil menemukan angka yang tepat. Seandainya pada 1912 dan 1914 astronom bisa menguji prediksi Einstein, mereka bakal bisa menemukan kesalahannya. Tapi saat itu, gerhana sulit diamati karena cuaca dan situasi perang.

Untunglah pada musim semi 1919, Einstein mengoreksi kesalahannya, sehingga astronom kemudian bisa melihat pergeseran cahaya yang diprediksi.

2. Gelombang gravitasi tidak ada, atau ada?

Penemuan gelombang gravitasi pada 2016 disebut sebagai pembuktian terbesar pada teori Einstein yang dicetuskan pada 1916. Tapi sebetulnya ceritanya tak sesederhana itu. Setelah mencetuskan teori relativitas umum, Einstein menduga ada sebuah gelombang yang berkaitan dengan gravitasi karena adanya elektromagnetik. Tapi dia belum bisa menemukannya, sehingga dua dekade kemudian, Einstein menyatakan gelombang gravitasi itu tidak ada, sebab mereka telah menciptakan singularitas, daerah di mana ruang dan waktu direnggangkan hingga tak terhingga.

Tapi Einstein telah melakukan kesalahan karena sistem koordinat matematis yang dia gunakan. Ini seperti apa yang terjadi dengan garis lintang dan bujur yang digunakan untuk melacak posisi di Bumi, kata fisikawan Universitas Arkansas, Daniel Kennefick. Ini bekerja dengan baik di kebanyakan tempat di planet ini. Tapi saat seseorang mendekati kutub, garis bujur konvergen dan sistemnya rusak. Tapi bukan berarti kutub tidak ada, itu adalah tempat yang riil, hanya sistem koordinatnya rusak.

Setelah menyimpulkan bahwa gelombang gravitasi tak ada, Einstein kemudian mengirimkan naskah ilmiahnya ke jurnal Physical Review. Tapi editor di sana memulangkan naskahnya untuk direvisi. Einstein kemudian mencoba mengirimkan naskah itu ke jurnal lain dengan kesimpulan yang telah dikoreksi, bahwa gelombang gravitasi itu ada.

3. Alam semesta makin luas

Einstein merasa tidak nyaman atas munculnya beberapa implikasi atas teori relativitasnya, termasuk salah satu yang terbesar yaitu, bahwa alam semesta bukanlah benda statis, melainkan entitas yang harus berkembang atau berkontraksi. Ini tidak terpikirkan oleh Einstein, yang percaya bahwa alam semesta ada dalam “keadaan mapan”.

Jadi, dia menambahkan satu konsep bernama konstanta kosmologis, semacam energi yang berhubungan dengan ruang kosong, sehingga alam semesta tetap stabil. Tapi astronom pada era 1920-an memastikan sebaliknya. Setelah mendengar bukti disampaikan oleh astronom Edwin Hubble, akhirnya Einstein menyebut konstanta kosmologis sebagai kesalahan terbesar dalam kariernya.

Sikap berkukuh yang ditampilkan Einstein masuk akal, sebab pendidikan pada masa dia sekolah mengacu pada pandangan Isaac Newton bahwa alam semesta ini statis.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.