Gunungapi Merapi di Yogyakarta telah meletus lagi hari ini (11/5) pukul 07.40 WIB. Letusan ini menyebabkan durasi kegempaan 5 menit. Dikutip dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, erupsi yang terjadi disebut bersifat freatik.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta menyebutkan, letusan freatik terjadi sekitar 5 menit dan sempat terdengar suara gemuruh tanpa letusan susulan. Dijelaskan letusan freatik semacam itu sudah pernah terjadi beberapa kali di Merapi.
Letusan freatik terjadi karena dipicu oleh uap air yang bertemu dengan panas yang menyebabkan terjadinya embusan. Letusan didominasi oleh uap air. Sebelum terjadi letusan, tidak terdeteksi adanya peningkatan kegempaan.
Sedang suhu kawah sempat naik signifikan pada pukul 06.00 WIB, atau kurang dari 2 jam sebelum letusan. Letusan menyebabkan kolom erupsi naik mencapai 5.500 meter di atas puncak. Pasca erupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.
Menurut laporan Detik.com, suhu di puncak gunung merapi melebihi titik didih air. Mengutip dari BPBD Sleman, disebutkan bahwa suhu mencapai 150 derajat Celcius di puncak dan mengeluarkan gas.
Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap Level I (Normal). Masyarakat di sekitar gunung dihimbau untuk tetap tenang.
Tapi warga sendiri, seperti pantauan Tirto.id, mengaku mendengar suara kencang bergemuruh seperti pesawat sedang mengudara. Warga di pasar Pakem berteriak-terik dan bubar. Warga di Kaliurang km 13 melihat langsung di lereng Merapi seperti kawah longsor diikuti awan naik berwarna putih.
Be First to Comment