Selasa (12/6), sebuah pesan mampir ke inbox email Yahoo, pesan dari Yahoo Messenger dengan subject: “Yahoo Messenger will be discontinued”. Pesan ini menyatakan, mulai 17 Juni 2018, layanan Yahoo Messenger akan dimatikan.
Tak urung merasa kaget juga. Tapi rupanya kabar soal penutupan layanan Yahoo Messenger ini sudah ramai dibicarakan netizen di jagad maya.
“We’ve loved working on Yahoo Messenger for you and want to thank you for using our product. We will continue to focus on building and introducing new, exciting communications tools that impact and delight our users,” demikian bunyi salah satu bagian pesan tersebut.
Yahoo Messenger dirilis resmi sebagai platform pesan instan dan chatting pada 21 Juni 1999. Di era 2000-an, platform chatting ini sangat populer. Selain bisa dipasang di PC berbasis Windows, Linux, dan Apple, Yahoo Messenger juga bisa dipasang di telepon seluler.
Waktu itu, Yahoo Messenger melayani pengiriman pesan dari ponsel ke ponsel, ponsel ke PC, dan PC ke PC. Ia juga melayani transfer file, webcam, dan chat rooms. Itulah yang kemudian membuat Yahoo Messenger tak sekadar platform chatting, tapi juga sudah menjadi workplace collaboration tools.
Layanan yang diberikan Yahoo Messenger sebetulnya sudah sangat lengkap. Malah pada masa populernya, Yahoo Messenger sudah mencapai apa yang dicapai oleh platform komunikasi yang populer saat ini. Tapi kalau mengingat layanannya waktu itu, satu-satunya kendala yang dihadapi adalah koneksi Internet di Indonesia yang belum secepat sekarang, khususnya koneksi internet via seluler.
Tapi dari sisi bisnis, tampaknya Oath Ltd kurang bisa mengembangkannya, kalau tak mau dibilang gagal.
Bagi kamu pengguna Yahoo Messenger, ada baiknya mengunduh dan menyimpan history chat kamu di PC atau ponsel, untuk jangka waktu enam bulan ke depan. Untuk melakukan itu, loginlah di sini, pilih metode verifikasi dan masukkan kunci akun, klik “download” dan masukkan email ke mana kamu hendak mengirimkan file history itu.
Sementara, kalau kamu masih ingin menggunakan workplace collaboration tools, ada banyak alternatif lain kok. Dua di antaranya adalah Workplace by Facebook, di mana di sana pengguna bisa berkolaborasi, melakukan chatting, translasi, dan mengotomatisasi pekerjaan dengan bot. Ada juga Microsoft Teams untuk melakukan kolaborasi semacam itu.
Be First to Comment