Press "Enter" to skip to content
Dok. Pawel86/Pixabay

Fermi Paradox, Jangan-Jangan Alien Memang Tak Eksis

Banyak yang menganggap bahwa alien alias makhluk asing di luar Bumi kita ini ada. Disertai berbagai bukti, mereka beranggapan bahwa alien ada dan bahkan sudah pernah mencoba berkomunikasi dengan kita. Tapi sampai kini, kita belum pernah melihat dengan jelas wujud alien yang sesungguhnya.

Tapi ada juga yang mengatakan bahwa manusia sesungguhnya sendirian saja di galaksi kita, kalau tak mau mengatakan di seluruh alam semesta ini. Banyak solusi yang dicetuskan untuk mendukung pandangan ini, dikenal dengan sebutan Fermi Paradox. Ada yang bilang alien itu sembunyi, masuk ke kondisi animasi sampai situasi yang tepat lalu kemudian muncul.

Baru-baru ini, peneliti di Future of Humanity Institute di Universitas Oxford datang dengan pandangan lebih ekstrem lagi. Mereka bilang alien sesungguhnya sama sekali tak pernah ada di alam semesta ini. Dalam sebuah paper yang dikirimkan ke Royal Society of London dan muncul secara online di website arXiv, mereka menulis: “Ada probabilitas besar bahwa tidak ada kehidupan lain di alam semesta yang bisa kita amati ini, jadi kita tidak boleh terkejut jika gagal mendeteksi tanda-tanda itu, dengan kata lain tak perlu berspekulasi tentang nasib alien. Kemungkinan besar mereka tidak pernah ada.”

Fermi Paradox berasal dari sebuah pertanyaan yang dicetuskan oleh ahli fisika Enrico Fermi pada 1950 di Los Alamos National Laboratory di New Mexico. Saat makan siang itu, menurut Scientific American, sekelompok ilmuwan sedang mendiskusikan sebuah kartun di New Yorker yang menunjukkan tentang munculnya alien dengan sebuah kapal antariksa di jalanan New York City.

“Di mana yang lain?” Fermi bertanya. Kelak pertanyaan itu diterjemahkan bahwa Fermi sebetulnya meragukan keberadaan makhluk luar angkasa di luar Bumi. Para ilmuwan pun kemudian melakukan berbagai penelitian untuk menjawab pertanyaan itu. Kebanyakan mencoba membangun asumsi yang disebut dengan persamaan Drake. Ada banyak ketidaktahuan, tapi persamaan itu menyebutkan kemungkinan ada ribuan peradaban alien yang bisa dideteksi sedang beredar di Tata Surya kita, berdasarkan pada probabilitas tujuh faktor:

N = R*fpneflfifcL

N adalah total peradaban alien yang bisa dideteksi di Tata Surya
R* = rata-rata formasi bintang per tahun
fp = pecahan bintang-bintang dengan planet-planet
ne = planet seperti Bumi, per sistem dengan planet
fl = pecahan planet-planet itu dengan kehidupan
fi = pecahan dengan kehidupan yang mengembangkan kecerdasan
fc = pecahan peradaban cerdas yang bisa dideteksi atau dikontak
L = rata-rata umur peradaban yang terdeteksi

Perkiraan sebelumnya dari persamaan Drake telah menetapkan satu angka untuk variabel-variabel tersebut. Studi terbaru ini berusaha untuk membuat dugaan yang lebih tepat. Itu bergantung pada pengetahuan terbaru kita tentang biologi, kimia, dan kosmologi, dan menggunakan distribusi probabilitas (kisaran) untuk menangkap skenario yang paling mungkin, daripada menetapkan satu nilai.

Ketika mereka melakukannya, para peneliti menemukan bahwa kemungkinan kita sendirian di galaksi jauh lebih tinggi daripada yang diduga, mengingat jumlah planet yang mungkin sangat besar. Para penulis menegaskan bahwa kesempatan umat manusia berdiri sendiri di antara peradaban cerdas di galaksi kita adalah 53% – 99,6%, dan di seluruh jagat raya yang teramati adalah 39% – 85%.

Karena “paradoks” Fermi hanya ada jika kita yakin peradaban asing ada di luar sana, ketidakpastian ini menunjukkan bahwa memang tak ada kehidupan lain di luar Bumi dan paradoks Fermi sebetulnya tak ada. “Kita seharusnya tidak benar-benar terkejut melihat galaksi yang kosong,” tulis para penulis studi itu.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.