Meski gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 6,2 melanda Lombok, sejumlah relawan PMI tetap memberikan pelayanan kepada para pengungsi, termasuk dokter dari PMI ini.
“Kami sempat terkejut sejenak, karena saat itu sedang ada pemeriksaan kesehatan. Semua warga histeris dan berkumpul di depan tenda pengungsian sembari berdoa,” ungkap dokter Arina dari PMI Solo yang sedang bertugas di lokasi Desa Gumantar, Kayangan, Lombok Utara.
Meski sempat berhamburan, tim PMI memberikan informasi bila gempa tidak berpotensi tsunami. “Sesaat setelah gempa, Posko Induk PMI yang berada di Kota Mataram menginformasikan bila tidak ada potensi tsunami. Kemudian kami teruskan kepada masyarakat. Karena sering beredar info, bila gempa besar akan datang tsunami, sedangkan signal internet di wilayah ini masih susah,” ujar dokter Arina.
Pelayanan kesehatan mengerahkan 9 dokter, 14 perawat, 2 apoteker, dan 6 ambulans, dengan menyambangi beberapa desa di Kabupaten Lombok Utara, Timur dan Barat. “Pelayanan kami telah melakukan pemeriksaan dan pengobatan kepada 1.434 warga, baik lansia, ibu hamil, dan anak-anak,” ujar Arina
Saat ini, PMI telah mengerahkan 420 relawan yang memiliki spesialisasi medis, logistik, pendataan, PSP (psikososial supporting program / program dukungan sosial) dan distribusi air bersih.
“Kami tetap melakukan pelayanan kepada warga, dan juga selalu melakukan kontak dengan personil yang di lapangan,” ujar Ridwan Sobri, Kasubdiv. Kesiapsiagaan Bencana PMI Pusat di Posko PMI NTB.
Untuk kebutuhan warga lainnya, PMI telah distribusikan 1.100 terpal, 1.000 matras, dan 1.000 tikar. “Kami masih terus upayakan bantuan logistik lainnya untuk warga, seperti paket family, paket bayi dan lainnya,” katanya
Be First to Comment