Press "Enter" to skip to content

Inilah Mahasiswa Termuda di UGM, Usianya Baru 15 Tahun

Inilah mahasiswa termuda di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Nur Wijaya Kusuma namanya. Namanya disebutkan dalam upacara penerimaan mahasiswa baru UGM 2018 di lapangan Grha Sabha Pramana (GSP) Senin (6/8) lalu.

Dia disebut karena menjadi mahasiswa termuda yang diterima masuk UGM tahun akademik 2018/2019 dalam usia 15 tahun 3 bulan 6 hari. Wijaya, panggilan akrabnya, berasal dari Solo. Dia diterima di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik melalui jalur SNMPTN.

Wijaya mengikuti kelas akselerasi atau percepatan sejak bangku Sekolah Dasar (SD) hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Menjalani pendidikan di SD 16 Surakarta selama 5 tahun, lalu 2 tahun di SMP 9 Surakarta, dan 2 tahun di SMA 2 Surakarta.

Pilihan mengambil kelas akselerasi sejak pendidikan dasar bermula saat pria kelahiran 18 Mei 2003 ini berada di bangku PAUD. Kala itu ada yang memberi tahu dengan menempuh pendidikan sejak muda dengan cepat menjanjikan banyak hal yang lebih baik ke depannya.

Mengikuti kelas akselerasi bukanlah hal yang mudah. Di usia yang masih belia dia harus mempertahankan nilai agar bisa terus ada di kelas percepatan ini. Kendati begitu, di tengah padatnya jadwal sekolah dia tetap bisa bermain seperti anak-anak seusianya.

Anak tunggal dari pasangan Sapta Kusuma Brata dan Uswatun Khasanah ini sangat senang ketika diterima masuk di UGM. Dengan begitu dia bisa meneruskan jejak sang ayah yang juga kuliah di UGM. Sang ayah merupakan alumnus Teknik Nuklir UGM yang kini berprofesi sebagai guru SMA.

Dia tidak menyangka akan menjadi mahasiswa termuda di UGM pada tahun ajaran baru ini. Apa yang telah diraih saat ini merupakan buah kerja keras dan dukungan serta doa kedua orang tuanya.

“Saya itu sebenarnya anak biasa saja, cuma beruntung karena doa orang tua,” katanya merendah. Kendati begitu, dia sempat merasa minder saat bergaul dengan teman-temannya yang berusia lebih tua. Namun, dia terus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru ini.

Ia memilih Jurusan Teknik Elektro karena jurusan ini memiliki prospek kerja yang menjanjikan di masa depan. Di awal masuk UGM ini pun dia berharap bisa menjalani perkuliahan dengan lancar dan bisa lulus dalam waktu yang singkat.

“Targetnya lulus 3 tahun dan setelahnya masih belum kepikiran akan kerja dimana. Kalau orang tua menyarankan lanjut S2 biar tidak terlalu muda saat kerja,” katanya.

Kontributor: Ika/UGM

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.