Press "Enter" to skip to content
Dok. HiSilicon

Menunggu Something Big dari Huawei melalui Chipset 7nm

Media teknologi di China baru-baru ini menyingkapkan bahwa Huawei akan menanamkan chipset 7nm pertama di dunia di smartphone premiumnya yang akan datang pada akhir tahun ini. Menurut media di China itu, Huawei akan menanamkan chipset baru itu di smartphone seri Mate terbaru.

Benarkah begitu? Dikonfirmasi perihal informasi tersebut, Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Device Indonesia tidak membantah tapi juga tak membenarkan. “Tunggu sajalah, sebentar lagi sesuatu yang besar akan terjadi,” katanya, di Jakarta, kemarin.

Berbagai informasi yang beredar di dunia maya mengatakan bahwa Huawei akan segera meluncurkan chipset paling powerful miliknya di event IFA pada September mendatang. Chipset anyar ini adalah chipset yang telah memakai teknologi proses 7nm pertama di dunia. Informasi yang beredar mengatakan, chipset baru itu adalah Kirin 980.

Chipset ini akan diproduksi massal pada produk Huawei seri Mate yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Pendahulunya, Kirin 970, sudah ditanamkan di smartphone Huawei P20 Pro.

Kalau informasi ini menjadi kenyataan, Huawei akan menjadi vendor pertama di dunia yang menghadirkan terobosan teknologi terbesar dengan menghadirkan chipset 7nm yang pertama di dunia. Hawa persaingan pun akan makin memanas sebab ada juga bocoran bahwa Apple juga akan meluncurkan chipset terbarunya, A12, yang memakai teknologi 7nm, pada tahun ini juga.

Sedang Samsung, yang kini bercokol di peringkat ketiga, tak bisa memenuhi janjinya. Menurut sumber di Android Authority, pada paruh pertama 2018 Samsung pernah menyatakan akan merilis smartphone yang sudah memakai chipset berteknologi 7nm.

Tapi kenyataannya, flagship Samsung Note 9 yang baru saja diluncurkan, masih tetap memakai chipset 10nm, yaitu Snapdragon 845. Kalau sudah begitu, Samsung bakal menjadi satu-satunya di jajaran top 3 yang masih bertahan dengan chipset 10nm.

Mengapa 7nm menjadi sangat penting? 7nm adalah pengukuran half-pitch pada node di dalam sebuah chip. Semakin kecil angkanya, maka tingkat kerumitan untuk membuatnya semakin tinggi. Tapi kinerja smartphone secara keseluruhan juga akan makin meningkat, termasuk peningkatan pada kemampuannya menghemat daya dan manajemen efisiensi operasinya.

Dalam 6 tahun terakhir telah terjadi peningkatan luar biasa. Dari K3V2 yang memakai teknologi 40nm ke Snapdragon 845 dan Kirin 970 yang memakai teknologi proses 10nm. Dengan peningkatan ini saja, manufaktur bisa membuat smartphone yang punya resolusi layar lebih tinggi, user experience yang makin smooth, daya baterai lebih lama, dan kemampuan kamera yang makin hebat.

Dengan peningkatan ke 7nm, tentu makin hebat lagi yang bisa disajikan kepada pengguna. Tapi semua masih menunggu waktu, seperti kata Lo Khing Seng.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.