Soalnya cara kita mengingat cukup mengejutkan. Seringkali setelah waktu berlalu begitu lama, ada hal-hal yang dilupakan oleh memori kita. Misalnya, nama orang, nama tempat, tanggal, dan sebagainya. Tapi tidak dengan mengendarai sepeda. Walau kita berhenti naik sepeda bertahun-tahun, saat kita coba lagi, kita pasti ingat.
Seperti dilansir oleh Scientific American, rupanya itu semua berhubungan dengan penyimpanan memori di otak kita. Memori jangka panjang dipisahkan ke dalam dua tipe: deklaratif dan prosedural.
Tipe deklaratif kembali dibagi dua tipe: pertama, pengumpulan ulang pengalaman seperti hari pertama kita sekolah atau ciuman pertama. Itu disebut memori episodik.
Sedangkan pengetahuan faktual, seperti ibu kota Amerika Serikat, termasuk ke dalam tipe kedua, yaitu memori semantik.
Kedua tipe ini punya persamaan. Kita punya pengetahuan itu dan bisa mengkomunikasikannya kepada orang lain.
Sedangkan keahlian memainkan instrumen atau mengendarai sepeda, berada dalam sistem memori yang berbeda, yaitu memori prosedural. Tipe ini berhubungan dengan performa.
Dari penelitian diketahui bahwa memori prosedural lebih tangguh ketimbang deklaratif. Studi kasus pada 1950-an membuktikan seorang pasien epilepsi bernama Henry Gustav Molaison diambil sebagian otaknya, akhirnya banyak kehilangan memori dan tak bisa membangun memori baru, kecuali memori prosedural.
Faktanya, memori prosedural lebih tangguh terhadap trauma dan kehilangan ingatan. Bahkan kalau terjadi cedera otak yang parah, sistem memori prosedural tetap bertahan.
Sebabnya, basal ganglia, struktur otak yang bertanggung jawab atas memori nondeklaratif terlindungi di pusat otak, yaitu di bawah cerebral cortex. Tapi masih belum jelas, mengapa dalam kerusakan otak konten memori prosedural tak mudah dilupakan. Ada yang bilang, itu karena otak kita memproduksi sedikit sel otak baru untuk mengikat ingatan kita tentang pola-pola gerakan.
Be First to Comment