Hanya berselang 3 hari, dua vendor smartphone terbesar di dunia: Samsung dan Huawei meluncurkan smartphone lipat versi mereka masing-masing. Samsung dengan Galaxy Fold dan Huawei dengan Mate X.
Di sisi lain, ada sebuah survei menarik dari Zebra Technologies: Global Shopper Study. Survei tahunan ini mendapati bahwa di industri ritel, sebanyak 66 persen karyawan toko meyakini bahwa apabila mereka diperlengkapi dengan tablet, mereka dapat menghadirkan layanan pelanggan yang lebih baik dan memperbaiki pengalaman belanja konsumen.
Survei itu mendapati karyawan toko ritel di berbagai belahan dunia ini merasa terlalu banyak bekerja sehingga kesulitan menghadirkan service yang lebih baik kepada pelanggan. Mereka yakin, kalau dibekali dengan teknologi, kinerja mereka akan lebih baik meski kekurangan tenaga bantuan.
Di sisi lain, perusahaan ritel rupanya sudah melihat kebutuhan itu. Hampir 60% pelaku bisnis ritel berencana meningkatkan pengeluaran mereka untuk komputer mobile sebesar lebih dari 6% dan lebih dari seperlima pebisnis ritel (21%) berencana untuk mengeluarkan lebih dari 10% untuk tablet tahan banting selama tiga tahun ke depan.
Melihat fakta-fakta di atas, apakah tahun ini akan menandai kebangkitan era tablet yang pernah booming bertahun-tahun lalu? Tablet pernah menjadi favorit sejak populernya iPad, dan Android kemudian melahirkan banyak merek sebagai penantang produk dari Apple itu dan berbalik menjadi pemimpin pasar.
Tapi, sudah lebih dari 16 kuartal atau 4 tahun, penjualan tablet terus menurun. Pada 2018, pengapalan tablet global turun 4,3 persen dibandingkan 2017, menurut TrendForce. Pada 2018, pengapalan tablet global mencapai 145,5 juta unit. Tahun ini, diperkirakan akan turun 4 persen saja.
Hanya saja, riset ini belum memasukkan smartphone lipat yang bisa diperluas menjadi tablet. Jika kedua produk ini laris, bisa jadi tablet bakal meriah. Cuma saya jadi bertanya-tanya, Mate X dan Galaxy Fold sesungguhnya tablet atau smartphone sih?
Be First to Comment