Press "Enter" to skip to content
Image by Elionas2 from Pixabay

Kalau Organ Tidak Pada Tempatnya, Bisakah Kita Hidup?

Kalau misalnya perut, hati, dan organ-organ lain di dalam tubuh kita berada pada posisi yang tak semestinya, bisakah kita hidup? Ternyata bisa dan ada contoh nyata manusia yang hidup dengan kondisi organ yang aneh seperti itu, tapi bisa hidup sangat lama.

Adalah seorang perempuan bernama Rose Marie Bentley dari Oregon, AS, yang wafat dalam usia 99 tahun, pada 2017 lalu. Rose Marie bukanlah perempuan biasa. Keunikannya adalah, posisi organ-organ di dalam tubuhnya berada dalam posisi yang berlawanan dengan orang pada umumnya. Jadi seperti melihat cermin begitu.

Rose Marie yang mencari nafkah dengan berjualan makanan hewan peliharaan punya lima anak, 14 cucu, 31 cicit, dan 11 canggah. Sampai wafat, tak seorang pun mereka tahu bahwa nenek buyut mereka ini punya susunan organ dalam yang aneh dan unik. Kondisi ini sangat langka.

Pertama kali ketahuan bahwa Rose Marie punya susunan organ dalam yang langka adalah saat dokter tak bisa menemukan usus buntu di tempatnya. Kemudian pada 2018, ketika mahasiswa kedokteran di Oregon Health and Science University (OHSU) mulai meneliti anatomi Rose Marie Bentley, mereka menemukan keanehan lain. Layout atau susunan organ di tubuhnya adalah seperti cermin dari anatomi manusia.

Perutnya ada di sebelah kanan, bukan di kiri. Liver atau hati di sisi kiri bukan di kanan. Demikian juga dengan limpa dan organ perut lainnya ditransposisikan di dalam dadanya, dan ia menunjukkan banyak penyimpangan lainnya, termasuk hiatal hernia (penonjolan perut melalui diafragma), dan berbagai kelainan vena.

Kondisi yang dialami Rose Marie adalah apa yang disebut dengan istilah inversus. Kondisi ini diperkirakan dialami oleh satu dari tiap 10.000-22.000 kelahiran. Tapi inversus yang dialami Rose Marie lebih langka lagi. Soalnya, biasanya mereka yang mengalami inversus akan mengalami masalah kesehatan yang parah. Posisi organ yang abnormal membuat banyak yang mengalami inversus tak bisa bertahan hidup lama. Tapi Rose Marie malah berumur panjang. Diperkirakan, orang seberuntung Rose Marie hanya satu dari 50 juta kasus.

Temuan ini dipresentasikan di konferensi Experimental Biology di Orlando. Abstrak dari laporan ini ditulis di FASEB Journal.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.