Huawei sedang berada dalam kondisi krisis. Setelah Google memblokir Huawei menggunakan berbagai layanannya, giliran ARM yang menghentikan kerjasama bisnis dengan vendor smartphone dari China tersebut.
Setelah dari sisi pengembangan sistem operasi terancam, kini giliran pengembangan chipset. Sebagaimana dilaporkan BBC, ARM patuh pada larangan perdagangan AS meski ARM sendiri adalah perusahaan yang berbasis di Inggris dan dimiliki oleh grup SoftBank dari Jepang. Tapi ARM mengembangkan beberapa desain prosesor di Texas, wilayah AS.
Kabar buruknya, Huawei memakai ARM untuk mengembangkan arsitektur chipset Kirin mereka. Nah, alhasil ARM pun patuh pada larangan AS. Buat Huawei, ini seperti kata pepatah, ibarat jatuh ketiban tangga. Dampaknya jelas ke bisnis. Penjualan smartphone Huawei di sebagian wilayah Eropa dan Asia dilaporkan guncang.
Bukan cuma Google dan ARM yang menceraikan Huawei. Sebagaimana dikutip dari Reuters, perusahaan yang telah meninggalkan Huawei adalah sebagai berikut: Alphabet Inc (Google), perusahaan-perusahaan penyedia chip di AS (Intel, Qualcomm, Xilinx, dan Broadcom), Lumentum Holding Inc (pembuat komponen optik), Qorvo Inc (Pembuat cip frekuensi radio), Analog Devices Inc, Inphi Corp (pembuat chip optik), ARM, Panasonic Corp, dan Toshiba Corp.
Padahal, baru saja, beberapa hari lalu Huawei mengumumkan kinerja bisnis memuaskan di Indonesia. Berada di posisi kedua global, Huawei disebut kini mengincar posisi pertama dengan terus meningkatkan penjualan di tengah penurunan market smartphone global.
Sejauh ini sih, Huawei menempati posisi nomor dua dunia dengan pangsa pasar 19 persen dan mencapai peningkatan penjualan hingga 50 persen. “Secara global, kerja keras kami telah menunjukkan hasil yang memuaskan,” tutur Lo Khing Seng, Deputy Country Director HUAWEI Device Indonesia, dalam acara buka puasa bersama media di Jakarta, beberapa hari lalu.
Nah, dengan kondisi sekarang bagaimana nasib Huawei?
Dari keterangan yang dikirimkan kepada media, Huawei Consumer Business Group Indonesia menyatakan bahwa perusahaan itu sudah memberikan kontribusi yang substansial untuk pengembangan dan pertumbuhan Android di seluruh dunia. Huawei akan terus memberikan pembaruan keamanan dan layanan purna jual untuk semua produk smartphone dan tablet, baik yang sudah dijual maupun masih ada sebagai stok global. Huawei juga akan membangun ekosistem perangkat lunak yang aman dan berkelanjutan.
Huawei disebut akan memakai sistem operasi sendiri untuk smartphone dan laptop yang digunakan di China pada musim gugur tahun ini. Salah satu top eksekutif perusahaan, seperti dikutip CNBC, mengatakan sistem operasi tersebut akan siap pada kuartal keempat tahun ini, dan versi pasarnya di luar China tersedia di kuartal pertama atau kedua tahun 2020.
Akankah Huawei bertahan di tengah guncangan? Kita lihat saja.
Be First to Comment