Press "Enter" to skip to content
Ketupat (Foto: Meutia Chaerani/commons.wikimedia.org)

Ketupat Lebaran, Serba-Serbi dan Tradisinya di Indonesia

Pada saat lebaran nanti, salah satu makanan yang lazim kamu temukan adalah ketupat lebaran. Makanan ini berbahan dasar beras yang dibungkus dalam anyaman daun kelapa muda atau daun dari jenis palma yang lain.

Berikut ini serba-serbi ketupat yang perlu kamu ketahui, seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Ketupat Bukan Cuma Ada di Indonesia
Siapa bilang ketupat cuma khasnya Indonesia. Ketupat juga ditemukan di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan di Filipina, meski untuk yang di Filipina ini pola anyamannya berbeda.

2. Makanan yang Memakai Ketupat
Ketupat tentu bukan sajian utama, tapi ditambahkan pada makanan lain. Beberapa makanan daerah yang menggunakan ketupat antara lain: lontong sayur, kupat tahu (Jawa Barat), katupat kandangan (Banjar), Grabag (kabupaten Magelang), kupat glabet (Kota Tegal), coto makassar (dari Makassar, di sana ketupat dinamakan katupa), lotek, serta gado-gado. Kadang kamu juga menemukan sate yang menggunakan ketupat, contohnya sate padang.

3. Penggunaan Lain Ketupat
Di beberapa daerah di Pulau Jawa, ketupat digantung di atas pintu masuk rumah sebagai penolak bala. Ada juga tradisi yang hanya memasak ketupat pada hari lebaran hingga lima hari sesudahnya. Di Bali, ketupat jadi bagian dari sesajian.

4. Ketupat dalam Budaya dan Sejarahnya
Menurut ahli sejarah, ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Demak yang dipimpin Raden Patah, pada awal abad ke-15.
Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa, yang membangun kekuatan politik dan penyiaran agama Islam dengan dukungan Walisongo. Untuk menyebarkan Islam ke pedalaman, salah satu dari sembilan Wali, yaitu Raden Mas Sahid atau Sunan Kalijaga, memperkenalkan ketupat dalam perayaan lebaran ketupat, perayaan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Syawal atau sepekan setelah hari raya Idul Fitri dan enam hari berpuasa Syawal. Tapi tahukah kamu, bahwa lebaran ketupat berangkat dari tradisi pemujaan Dewi Sri, dewi kesuburan dalam tradisi Hindu. Meski tak lagi dipuja, Dewi Sri tetap dihormati dalam beberapa tradisi masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali, sampai sekarang.

5. Makna Simbolis Ketupat
Ketupat dianyam dari janur dengan pola yang khas, terkesan kompleks dan sulit dibuat. Tapi kalau kamu berlatih, kamu bisa membuatnya dengan mudah. Nah, anyaman ini rupanya memiliki makna kompleksitas masyarakat, meski berbeda-beda, tetapi bisa melekat teranyam satu sama lain dengan erat dan rukun tanpa melihat perbedaan kelas sosial.

Selain itu, dari namanya, yang berasal dari bahasa Jawa ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan), bermakna kerukunan antar sesama bisa terjadi kalau kita saling mengakui kesalahan. Ketupat selalu ada pada saat lebaran, sebab pada saat itulah momentum yang tepat untuk saling saling meminta maaf dan mengakui kesalahan.

Jadi, menarik dan dalam juga ya makna filosofis ketupat? Selain bahwa makanan ini juga enak, kalau dipadukan dengan sate, sayuran, soto, dan sebagainya.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.