Press "Enter" to skip to content

Listrik Pintar, Cara Unik Kampung Abar

Kampung Abar terletak di tepi Danau Sentani bagian selatan. Walaupun lokasinya tidak jauh dari Bandara Sentani, kampung ini ternyata warganya tidak menikmati listrik PLN. Tidak ada jaringan listrik PLN ke kampung ini dari Sentani ibukota Kabupaten Jayapura. Namun jangan salah, sejak 2015, warga Kampung Abar telah mengenal listrik pintar yang ramah lingkungan.
Inilah yang membuat Duta Besar Perancis Jean-Charles Berthonnet tertarik datang ke kampung ini pada 22 Juli 2018.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Kampung Abar sebenarnya merupakan pilot project yang dikembangkan oleh perusahaan swasta yaitu Electric Vine Industries (EVI) melalui PT Listrik Vine Indonesia (LVI).

Oleh PT LVI, listrik tidak dijual ke PLN, tetapi dijual langsung ke warga Abar. Semua pelaksanaan operasional dan pemeliharaan berkala juga dilakukan oleh perusahaan swasta ini.

Pengoperasian PLTS ini secara interkoneksi ke jaringan telepon seluler (ponsel) dan dapat dipantau jarak jauh secara online melalui perangkat lunak khusus bawaan dari meteran.

Sementara itu, Director of Alternative of Energy Solutions EVI, Matt Basinger mengatakan bahwa EVI telah mengembangkan sebuah sistem arsitektur listrik unik di pedesaan yang dinamakan Solar Vine dengan ‘smart meter’ sebagai intinya.

Warga Kampung Abar membeli listrik menggunakan sistem prabayar dengan cara mengirim sms dari ponsel mereka ke PT LVI. Cara kerjanya mirip dengan membeli pulsa nomor ponsel, pulsa token listrik langsung masuk ke meteran, sehingga tidak perlu lagi warga memasukan angka kode token ke meteran listriknya, hal inilah yang membedakan dengan sistem prabayar PLN.

Yang digunakan sebagai nomor rekening listrik berupa nomor ponsel milik warga. Meteran listrik masing-masing rumah terkoneksi dengan jaringan seluler, dan perusahaan memantau dari jauh secara online melalui perangkat lunak khusus bawaan dari meteran.

Pendekatan dengan cara prabayar ini merupakan suatu proses penjualan listrik yang dikombinasikan dengan kemampuan monitoring jarak jauh untuk seluruh aset dan juga aktivitas masyarakat secara berkelanjutan, melalui pencocokan antara siklus pembayaran dengan siklus pendapatan pengguna. PLTS di Kampung Abar merupakan proyek percontohan untuk selanjutnya akan dikembangkan di daerah terpencil lainnya di Papua.

Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.