Masyarakat yang tinggal di Lembah Baliem dalam tradisinya mengenal mumi. Mumi dalam bahasa Suku Dani disebut dengan “akonipuk” yang berarti manusia yang dikeringkan dengan cara diasap. Hanya laki-laki panglima perang Suku Dani saja yang berhak diawetkan menjadi mumi (lebih jelasnya baca Portal Sains 28 Maret 2019, Tradisi Mumi Suku Dani di Lembah Baliem).
Namun ada lagi yang menarik. Di Lembah Baliem sebelah timur terdapat mumi milik Suku Yali yang berbeda dengan mumi Suku Dani. Mumi ini merupakan satu-satunya mumi perempuan di Lembah Baliem.
Mumi ini dikenal sebagai Yamen Silok atau mumi Angguruk, disebut mumi Angguruk karena berada di Kampung Angguruk, Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo.
Sebelum pemekaran kabupaten baru, Angguruk merupakan wilayah Kabupaten Jayawijaya.
Mumi Yamen Silok pada awalnya ditemukan oleh salah satu anggota Suku Yali di dalam sebuah gua yang di dalamnya terdapat sungai bawah tanah.
Lembah Baliem dikenal bercuaca sangat dingin, sehingga perempuan yang meninggal dalam gua tersebut diperkirakan terawetkan secara alami menjadi mumi.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura)
Be First to Comment