Press "Enter" to skip to content
Image by ianknabel66 from Pixabay

Uniknya Penerbangan di Papua dan Papua Nugini, yang Dekat Tapi Terasa Jauh

Papua Nugini (PNG) dan Papua, Indonesia, keduanya berbatasan langsung. Tetapi walaupun dekat, untuk menuju Port Moresby, ibukota PNG sangat terasa jauh. Mengapa bisa demikian?

Bandara di Papua tidak satupun ada yang melayani penerbangan langsung ke PNG. Untuk pergi ke Port Moresby, dapat dicapai dengan penerbangan dari Bandara Sentani menuju Bali. Dari Bali, bisa terbang langsung ke Port Moresby menggunakan maskapai Air Nugini. Selain itu, bisa juga menggunakan Qantas atau Virgin Australia, dari Bali transit Sydney atau Melbourne. Penerbangan via Bali ini dijamin tepat waktu dan kepastian keberangkatannya.

Hal ini sangat jauh dengan di PNG. Calon penumpang di bandara PNG, walaupun sudah memiliki tiket atau sudah chek-in, belum tentu dijamin bisa terbang.

Hal ini karena, rasa kekeluargaan di PNG masih sangat tinggi. Penumpang yang berasal dari kerabat petugas bandara akan didahulukan terbang, walaupun dia chek-in nya paling belakang. Hal ini dianggap sebagai hal yang biasa di PNG, dan tidak ada komplain dari calon penumpang yang gagal terbang tersebut. Tetapi tiketnya tidak hangus, ia akan terbang dengan pesawat selanjutnya. Kalau ia beruntung, mungkin besok paginya.

Adapun di Papua, masyarakatnya masih bisa merasakan tiket pesawat bersubsidi, terutama penerbangan pesawat kecil ke pedalaman. Hal ini tidak terjadi di PNG, harga tiket sangat mahal.

Untuk pergi ke Port Moresby dari Jayapura, belum bisa dilakukan dengan jalan darat. Jalan darat dari perbatasan Indonesia-PNG hanya mencapai Vanimo saja, ibu kota provinsi terdekat dengan Kota Jayapura.

Jarak perbatasan Indonesia-PNG ke Vanimo sekitar 42,5 km atau 46 menit perjalanan dengan mobil. Dari Vanimo ke Port Moresby ada penerbangan Air Nugini, dilayani 2 kali dalam seminggu dengan lama terbang 1 jam 40 menit.

Tetapi penerbangan ini jangan diharap bisa tepat waktu atau pasti berangkat seperti cerita di atas. PNG sendiri sering diplesetkan Promise Not Guaranteed yang berarti walaupun sudah punya tiket atau boardingpass, jangan dikira pasti akan terbang.

Penulis: Hari Suroto (Arkeolog, tinggal di Jayapura). Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.
%d blogger menyukai ini: