Lomba Foto Lestarikan Benda Cagar Budaya Berhadiah Total Rp50 Juta

SAINS

KINI AKU TAHU Mengapa Bulan Bisa Terlihat di Siang Hari

By Editor

Bulan biasanya terlihat pada malam hari. Tapi kadang-kadang, kita juga bisa melihat bulan pada siang hari. Kok bisa begitu?

Leave a Comment

Benarkah Taman Eden Berlokasi di Mesir?

By Editor

Seorang ilmuwan dengan berani menyimpulkan bahwa Taman Eden, sebagaimana yang disebut dalam Kitab Suci, berlokasi di Mesir, alih-alih di Timur Tengah sebagaimana anggapan yang ada selama ini. Benarkah?

Leave a Comment

BRIN Teliti Terapi Atasi Resistensi Antibiotik

By Editor

Bakteri resistensi antibiotik atau AMR merupakan masalah kesehatan dunia termasuk di Indonesia. Bakteri AMR menyebabkan suatu keadaan di mana bakteri resisten terhadap antibiotik alias tak...baca lebih lanjut..

Leave a Comment

SATWA

Manjakan Anabul di Akhir Tahun

By Editor

Akhir tahun selalu menjadi momen istimewa untuk berbagi kebahagiaan, tidak hanya untuk keluarga dan teman,...baca lebih lanjut

Leave a Comment

Kupu-Kupu Kecil Ini Jadi Serangga Pertama yang Terbang Lintasi Samudera

By Editor

Kupu-kupu kecil dari spesies Vanessa cardui ini luar biasa. Ia ternyata mampu terbang melintasi samudera sejauh 4.200km tanpa henti. Temuan ini terjadi pada 2013 dan terbukti kebenarannya satu dekade kemudian.

Leave a Comment

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Jakarta Photo Club menggelar lomba foto di Instagram, sebagai upaya untuk melestarikan benda-benda cagar budaya. Lomba ini terbuka untuk umum dengan hadiah total lebih dari Rp50 juta.

Kamu bisa menyimak poster di bawah ini:

Ini persyaratan detailnya. Baca baik-baik ya.

TRIVIA HARI INI

Bagaimana Orang Mesir Membalsem Orang Mati

Orang Mesir kuno dikenal punya praktik mumifikasi, yakni mengawetkan jenazah orang mati. Diperkirakan mereka menggunakan bahan-bahan kimia untuk membalsem dan mengawetkan jenazah.

Dilansir dari Daily Mail, sejumlah ilmuwan Rusia meyakini bahwa balsam yang digunakan berbeda dengan balsem yang digunakan untuk mengawetkan mode rambut pada waktu itu. Rambut dirawat dengan balsem yang terbuat dari kombinasi lemak sapi, minyak jarak, lilin lebah, dan getah pinus serta setetes minyak pistachio aromatik sebagai tambahan opsional.

Mumifikasi di Mesir kuno melibatkan pengambilan organ dalam jenazah, mengeringkan jenazah dengan campuran garam, lalu membungkusnya dengan kain yang dibasahi balsem ekstrak tumbuhan, minyak, dan resin. Mumi yang lebih tua diyakini telah diawetkan secara alami dengan menguburnya di pasir gurun yang kering dan tidak dirawat secara kimia.

Melalui teknik penelitian mutakhir, diketahui bahwa jenazah dibalsem dengan minyak nabati, seperti minyak wijen; asam fenolik, mungkin dari ekstrak tanaman aromatik; dan gula polisakarida dari tanaman. Resep tersebut juga mengandung asam dehidroabietik dan diterpenoid lain dari resin konifer.

Lomba Foto Lestarikan Benda Cagar Budaya Berhadiah Total Rp50 Juta

Menyukai ini:

Related

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Lomba Foto Lestarikan Benda Cagar Budaya Berhadiah Total Rp50 Juta

Bagikan ini:

Menyukai ini:

Related

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan