Press "Enter" to skip to content
Dok. J. Adam Fenster/University of Rochester

Ditemukan, Logam yang Bisa Mengapung di Air

Logam tak sama dengan gabus yang bisa mengapung di air. Dengan massa yang lebih besar dari air, biasanya logam akan tenggelam. Tapi bagaimana kalau ilmuwan ternyata berhasil menciptakan logam yang tidak bisa tenggelam? Apalagi inspirasinya berasal dari semut api dan laba-laba.

Adalah peneliti dari University of Rochester yang sukses mengembangkan logam yang tidak bisa tenggelam, berkat inspirasi dari kemampuan hewan macam laba-laba dan semut api yang tidak bisa tenggelam. Logam hasil penelitian mereka juga merupakan struktur logam yang tidak bisa tenggelam, bagaimana pun usaha kita memaksanya masuk ke dalam air atau menghancurkannya.

Peneliti di lab ACS Applied Materials and Interfaces di University of Rochester menggunakan teknik terobosan berupa semburan laser femtosecond untuk mengetsa permukaan logam dengan pola berskala mikro sampai nano yang sangat rumit. Pola ini dapat memerangkap udara begitu rupa sehingga permukaannya menjadi apa yang disebut dengan superhydrophobic, atau permukaan yang sangat anti-air.

Mereka terinspirasi oleh semut api dan laba-laba yang bisa mengapung di permukaan air dalam waktu yang lama. Rupanya binatang ini dapat memerangkap udara di suatu daerah tertutup di tubuhnya. Ambil contoh laba-laba Argyroneta aquatic, yang menciptakan kubah bawah air melalui jaringnya atau disebut juga diving bell. Mereka kemudian mengisi kubah ini dengan udara yang dibawa oleh kaki dan perutnya yang super-hydrophobic. Begitu juga semut api yang seakan membuat rakit dengan memerangkap udara di antara tubuh mereka yang super-hydrophobic.

“Ini inspirasi yang sangat menarik,” kata profesor Chunlei Guo, guru besar bidang optik dan fisika di lab ACS Applied Material and Interfaces, sebagaimana dilansir Phys.org baru-baru ini.

Mereka pun menciptakan struktur dengan permukaan yang terdiri dari dua pelat aluminium pararel menghadap ke dalam untuk menghindari aus dan abrasi. Permukaan ini diberi celah untuk menjebak udara sehingga menciptakan kompartemen yang tahan air. Material ini pun masih akan tetap bisa mengapung meski dia dilubangi besar-besar. Tak hanya aluminium, mereka juga menegaskan bahwa teknik itu juga bisa diterapkan pada bahan metal lainnya.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.