Setelah perusahaan taksi Blue Bird, giliran perusahaan ride-sharing Grab dan Hyundai meluncurkan layanan mobil listrik mereka untuk market Indonesia. Layanan yang disebut GrabCar Elektrik itu sudah mulai beroperasi di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan titik keberangkatan di Terminal 3.
Mobil yang digunakan adalah Hyundai IONIQ. Disarikan dari berbagai sumber, Hyundai IONIQ menggunakan baterai lithium-ion polymer dengan kapasitas 38,3 kilo watt. Dari kondisi kosong baterai ini bisa diisi sampai 80 persen dalam waktu 54 menit di fast charging station yang punya daya 100kW. Sedang di rumah yang punya daya 240 volt akan membutuhkan waktu sekitar 6 jam 5 menit.
Mobil listrik ini hemat energi. Dari kondisi kosong, pengisian penuh membutuhkan Rp57.450. Dengan kondisi baterai penuh, mobil ini bisa melaju sejauh 373 km, berdasarkan New European Driving Cycle.
Dari keterangan resmi, disebutkan bahwa kerjasama Grab dan Hyundai ini adalah bagian dari upaya mendukung program pemerintah Indonesia yang memiliki visi mendorong maraknya ekosistem kendaraan listrik. Indonesia menargetkan sebanyak 2 juta unit kendaraan listrik pada 2025, sejalan dengan EV Ecosystem Roadmap yang diluncurkan pada Desember 2019 lalu.
Dengan dukungan pemerintah, Grab menggelar kampanye #LangkahHijau seiring dengan partnership bersama World Resources Institute (WRI), yang mendukung penggunaan kendaraan listrik dalam rangka mengurangi polusi udara dan mengatasi perubahan iklim.
Indonesia juga berencana mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 29 persen sampai 2030, di mana kendaraan listrik akan menjadi bagian besar upaya itu. Sejumlah kota juga memberikan kemudahan pajak untuk kendaraan listrik.
“Kendaraan listrik adalah bisnis masa depan, komitmen Presiden Jokowi untuk mengembangkan sektor ini meningkatkan upaya Indonesia mendemonstrasikan ekosistem investasi yang kondusif. Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk memajukan industri baterai mobil listrik dengan menggunakan sumber daya nikel yang melimpah di Tanah Air. Kami mengapresiasi partisipasi Grab dan Hyundai yang berkolaborasi dengan pemerintah menjadi pelopor dalam investasi strategis ini,” kata Bahlil Lahadalia, Kepala BKPM.
Sejumlah perusahaan transportasi Indonesia juga sudah berekspansi di sektor kendaraan listrik ini. Perusahaan taksi Blue Bird misalnya, sudah meluncurkan layanan kendaraannya listriknya pada tahun lalu. Ada dua model mobil listrik yang digunakan, yaitu MPV BYD e6 sebagai taksi reguler Bluebird dan SUV Tesla Model X 75D sebagai taksi eksekutif Silverbird.
Sejak dioperasikan pada Mei 2019 lalu, baru 25 unit yang disediakan. Tapi pada tahun ini ditargetkan 200 unit dan pada 2025 disebutkan akan ada 2.000 unit mobil listrik yang dioperasikan.
Be First to Comment