Press "Enter" to skip to content

Mengenal Sorong, Gerbang ke Raja Ampat yang Tak Kalah Indah

Kota Sorong menjadi pintu gerbang bagi wisatawan yang akan berwisata ke Raja Ampat. Dari Kota Sorong, perjalanan bisa melalui laut atau dengan pesawat terbang kecil ke Waisai, ibukota Raja Ampat. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh Raja Ampat, wisata Raja Ampat telah menumbuhkan bisnis perhotelan di Kota Sorong.

Nama Sorong berasal dari kata soren, yang dalam bahasa Biak Numfor berarti laut dalam dan bergelombang. Memang perairan sekitar Sorong kodisinya dalam dan sangat sesuai untuk pelabuhan.

Kata soren digunakan pertama kali oleh suku Biak Numfor pada zaman dulu, mereka dengan perahu menjelajahi lautan dari Teluk Cenderawasih ke arah barat, dari satu pulau ke pulau lain, hingga kemudian menetap di Raja Ampat. Suku Biak Numfor ini dikenal sebagai penjelajah lautan yang ulung, sehingga dikenal juga sebagai viking dari Papua, mereka menyebut Maladum atau Pulau Dum, sebuah pulau kecil di lepas Pantai Sorong dengan sebutan soren.

Dalam perkembangannya kemudian, lama-kelamaan, soren diucapkan menjadi Sorong. Pulau Dum di lepas pantai Kota Sorong hingga saat ini masih menyimpan bangunan peninggalan kolonial Belanda, di pulau ini juga terdapat bunker dan pilbox pertahanan pasukan Jepang pada Perang Pasifik.

Pulau Dum menjadi tempat wisata dengan pantai pasir putihnya yang indah. Sebelum Perang Pasifik, oleh pemerintah kolonial Belanda, tahun 1935 wilayah Sorong dijadikan pangkalan Bataafse Petroleum Maatschappij, dengan pusat pemerintahan di Pulau Dum.

Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.