Harga masker tiba-tiba melambung dan susah dicari setelah kasus virus corona atau COVID-19 terjadi di Indonesia. Padahal tahukah kamu, masker tak benar-benar efektif lho menangkal COVID-19? Malahan masker bisa berbahaya juga kalau pemakaiannya tak benar. Untuk cara pencegahan yang benar, berikut informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO):
1. Secara rutin cuci tangan kamu secara menyeluruh dengan pembersih berbasis alkohol atau dengan sabun dan air.
Mengapa? Sebab mencuci tangan dengan sabun dan hand-sanitizer berbasis alkohol itu akan membunuh virus di tangan.
2. Jaga jarak dari orang-orang yang batuk atau bersin. Setidaknya 1 meter jauhnya.
Mengapa? Sebab ketika seseorang batuk atau bersin, mereka akan menyebarkan virus dari hidung atau mulut mereka. Kalau kamu terlalu dekat, kamu akan menghirup virus termasuk kemungkinan COVID-19 kalau yang batuk atau bersin adalah pengidap virus itu.
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tanganmu
Mengapa? Tanganmu dapat menyentuh berbagai benda dan virus bisa menempel. Begitu terkontaminasi, tangan bisa mentransfer virus ke mata, hidung, atau mulut. Dari sana kemudian virus masuk ke badan.
4. Pastikan bahwa kamu dan orang-orang di sekitarmu mengikuti cara respiratori yang higienis. Tutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu ketika batuk atau bersin, jangan pakai tangan. Lalu segera buang tisu. Mengapa? Sebab dengan cara itu, kamu melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus, seperti virus flu, demam, dan COVID-19.
5. Kalau merasa kurang sehat, tetaplah di rumah. Bila kamu merasa demam, batuk, dan kesulitan bernafas, segeralah ke dokter atau rumah sakit.
Mengapa? Sebab kamu akan segera ditangani di fasilitas yang tepat dan mencegah virus menyebar ke mana-mana.
6. Tetap di rumah kalau kamu kurang sehat, meski gejala sakit kepala ringan atau pilek.
Tetap di rumah juga menghindarkan kamu dari infeksi COVID-19, sebab kalau kamu kurang sehat seperti itu, kamu akan mudah tertular.
Jadi Perlu Masker atau Tidak?
Penggunaan masker sebetulnya tidak banyak membantu. Eli Perencevich, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di University of Iowa, kepada Forbes, mengatakan kita tak perlu memakai masker, bahkan masker N95. “Tak hanya tak perlu memakai, Anda sebetulnya tidak boleh memakai masker,” kata Perencevich.
Menurut Perencevich, orang-orang yang sehat tak memerlukan masker dan mereka tidak memakai masker. “Tidak ada bukti bahwa orang sehat yang memakai masker akan terlindungi. Kalau memakai masker dengan salah dan mereka dapat meningkatkan risiko infeksi kalau mereka sering menyentuh wajahnya,” tutur dia.
Kebanyakan orang membeli masker dengan tujuan menghindari virus itu masuk ke mulut atau hidung mereka. Sedangkan virus corona menular melalui tetesan bukan udara. Artinya, kamu tidak bisa menghirupnya secara acak, tapi juga berarti bahwa masker tipe apapun tidak akan membantu. Masker-masker itu didesain untuk menjaga agar tetesan tak keluar dari tubuhmu dan menjagamu agar tidak tertular penyakit yang lain.
“Alasan memakai masker adalah bila kamu sakit dan harus meninggalkan rumah,” kata Perencevich. “Bila kamu menderita flu atau merasa ken COVID-19, maka kamu pakai masker untuk melindungi orang lain. Di rumah, kamu pakai masker untuk mencegah penularan ke keluargamu.”
Kalaupun kamu merasa harus pakai masker, infografis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI berikut membantumu untuk mengenakan masker dengan benar:
Be First to Comment