Press "Enter" to skip to content
Photo by Anna Earl on Unsplash

Begini Cara Kerja Hand Sanitizer Singkirkan Virus Corona

Merebaknya virus corona membuat orang-orang memborong hand sanitizer. Meski hand sanitizer kurang efektif dibandingkan sabun dalam hal menangkal virus corona atau COVID-19, setidaknya ia lebih ringkas dalam penggunaannya. Sebab, dalam kemasan kecil, hand sanitizer bisa membantumu membersihkan tangan saat tiada air dan sabun. Lantas, bagaimana cara hand sanitizer bekerja?

Dilansir dari Live Science, menurut aturan dari FDA di Amerika Serikat pada 2019, sebuah produk bisa disebut sebagai hand sanitizer jika ia mengandung alkohol ethyl atau disebut juga ethanol, isopropyl alcohol (isopropanol) atau Benzalkonium chloride sebagai bahan aktifnya. Namun FDA belum membuat keputusan apakah ketiga bahan itu aman atau efektif, sebab belum ada penelitian yang memadai. Namun, sampai sekarang produk ini tidak dilarang.

Meski begitu, bagaimana hand sanitizer bekerja?

Bahan utama hand sanitizer adalah alkohol. Secara kimiawi, alkohol adalah molekul organik yang terbuat dari karbon, oksigen, dan hidrogen. Ethanol adalah bahan kimia dalam minuman beralkohol dan bahan kimia yang oleh kebanyakan orang dipikirkan ketika mereka ditanya apa itu alkohol. Padahal, propanol dan isopropanol (isopropyl alcohol) adalah dua jenis alkohol lain yang biasa ditemukan dalam disinfektan sebab mereka sangat larut dalam air.

Alkohol bisa membunuh agen pembawa penyakit atau patogen, dengan memecah proteinnya, memecah sel menjadi kepingan kepingan atau mengganggu metabolisme sebuah sel, sebagaimana disimpulkan oleh sebuah penelitian tahun 2014 yang diterbitkan di jurnal Clinical Microbiology Reviews. Campuran yang mengandung 30 persen alkohol punya kemampuan membunuh patogen dan efektivitasnya meningkat seiring meningkatnya konsentrasi alkohol.

Studi menunjukkan bahwa alkohol mampu membunuh banyak bakteri dan virus, ketika konsentrasinya lebih dari 60 persen dan kinerjanya meningkat seiring meningkatnya konsentrasi. Tapi efektivitas alkohol memuncak pada konsentrasi 90-95 persen. Kemampuan alkohol yang lain adalah, bakteri yang dibunuhnya tidak akan mengembangkan kemampuan untuk menangkal atau membangun resistensi. Itulah mengapa alkohol selalu efektif meski digunakan berulang-ulang.

Menurut ulasan 2014, etanol sangat kuat sehingga beberapa penelitian telah menemukan bahwa dalam konsentrasi tinggi, etanol lebih baik dalam menyingkirkan tiga spesies bakteri penyebab penyakit, yaitu: Escherichia coli, Serratia marcescens dan Staphylococcus saprophyticus, dibandingkan dengan mencuci tangan secara teratur atau memakai sabun antibakteri.

Tapi alkohol tidak bekerja pada semua kuman, seperti jenis-jenis norovirus; Clostridium difficile, yang bisa menyebabkan diare yang mengancam jiwa; atau Cryptosporidium, parasit yang menyebabkan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis, seperti dijelaskan oleh Centers for Disease Control and Prevention. Hand sanitizer juga tidak mengangkat bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida atau logam berat, dan hand sanitizer juga tidak bisa membersihkan kotoran di tangan. Di sini, sabun dan airlah yang efektif.

Ada juga studi skala kecil yang menunjukkan bahwa hand sanitizer yang bebas alkohol namun mengandung benzalkonium chloride sebagai bahan aktif, pada konsentrasi 0,13% lebih efektif ketimbang alkohol dalam membunuh berbagai bakteri. Namun, patut diketahui bahwa benzalkonium chloride bisa berbahaya bagi sebagian orang.

Menurut CDC, hand sanitizer tanpa alkohol tidak membunuh banyak kuman dan mungkin hanya mengurangi pertumbuhan kuman ketimbang membunuhnya. CDC merekomendasikan hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60% untuk efektivitas yang maksimal.

Apakah hand sanitizer bisa kadaluarsa? Tidak. Memang akan ada tanggal kadaluarsa di kemasan. Sebab, alkohol adalah bahan kimia yang stabil. Artinya, bila alkohol disimpan di kontainer tertutup pada suhu kamar akan tetap sama konsentrasinya pada waktu yang sangat lama. Tapi ingat, bahwa alkohol sangat mudah menguap sebab ia punya titik didih yang rendah, kalau botol sering dibuka-tutup.

Selain itu, hand sanitizer yang mengandung alkohol terbilang aman sebagai antiseptik dan secara umum tidak akan meracuni kulit, meski dalam penggunaan yang sering bisa menyebabkan iritasi atau kulit menjadi terlalu kering.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.