Press "Enter" to skip to content
Image by Dimitris Vetsikas from Pixabay

Tim Peneliti Indonesia Kembangkan Robot untuk Sterilisasi Ruangan dari COVID-19

Tim peneliti Indonesia sedang mengembangkan sistem mobile robot yang dapat melakukan desinfeksi ruang isolasi medis pasien COVID-19 yang lebih praktis dan tidak meninggalkan residu dibandingkan desinfeksi menggunakan bahan cair yang selama ini dipraktikkan. Penelitian kolaborasi ini melibatkan Telkom University, peneliti dari Balai Pengembangan Instrumentasi (BPI) dan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sistem mobile robot itu disebut Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR). Ini adalah sistem yang integral dengan memfungsikan mobile robot sebagai alat sterilisasi dan desinfeksi. Alat ini memanfaatkan sinar ultraviolet tipe C atau disingkat dengan UVC pada panjang gelombang 254nm. Panjang gelombang ini mendekati panjang gelombang gemirsidal puncak yaitu 262nm, di mana ukuran tersebut adalah yang paling mematikan untuk virus.

Peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Irwan Purnama mengatakan kegunaan UVC adalah untuk inaktivasi microba khususnya virus. Keunggulannya penggunaan UVC adalah sterilisasi dan desinfeksi yaitu tidak meninggalkan residu seperti halnya penggunaan kimia basah. “Sehingga akan sangat cocok digunakan di ruang isolasi, UVC diharapkan bisa meng-inaktivasi virus yang menyebar dalam bentuk aerosol di udara, droplet atau yang menempel pada permukaan benda pada peralatan medis di ruangan isolasi tersebut,” katanya seperti dilansir dari Lipi.go.id.

Memang, AUMR tidak bisa dipakai di rumah tangga. Bahkan untuk pengoperasiannya di rumah sakit pun, ruang harus bebas dari manusia. Sebab UVC bisa menyebabkan kanker kulit atau katarak pada mata dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, tim peneliti kemudian menggabungkan UVC dengan mobile robot ini untuk menghindari peran manusia dalam proses sterilisasi. Idealnya UVC yang dibawa oleh AUMR ini bisa mensterilisasi dirinya sendiri dari paparan virus selama proses sterilisasi itu berlangsung.

Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Ratih Asmana Ningrum uji efektivitas robot sebagai sterilizer dilakukan di laboratoroum BSL-3 di Cibinong. Mereka menguji kemampuan robot untuk mensterilisasi ruangan. “Untuk tahap awal, kami menguji dulu kemampuannya terhadap bakteri, jadi akan dibandingkan jumlah bakteri sebelum dan sesudah penyinaran,” ujarnya. Pengujian dilakukan di beberapa tipe ruangan : ruangan tekanan positif (seperti ruangan operasi), ruangan tekanan negatif (ruangan isolasi) dan ruang umum”

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.