Sarmi selain dikenal sebagai kota ombak juga dikenal sebagai kota udang. Banyak sungai yang bermuara di perairan Sarmi, sehingga menjadi habitat alami udang berukuran besar.
Selain berukuran besar, rasa udang dari Sarmi sungguh lezat.
Bulan April hingga Mei dalam setiap tahunnya merupakan musim tangkap udang di perairan Sarmi. Namun di tengah pandemi covid-19, nelayan Sarmi mengurangi aktivitas melaut menangkap udang. Sehingga saat ini pasokan udang di Sarmi Kota sangat sedikit.
Nasrul, salah satu penjual udang di Sarmi Kota mengatakan bahwa saat ini pasokan udang dari nelayan paling banyak 5 kilogram per harinya, sedangkan pada hari-hari biasa, paling sedikit 10 kilogram.
Untuk saat ini penjualan udang hanya dilakukan di Sarmi Kota saja. Pembeli yang datang ke rumah nelayan, dengan harga per kilogramnya Rp100 ribu. Biasanya udang dari Sarmi dikirim melalui transportasi darat untuk dijual di Sentani dan Kota Jayapura. Namun di tengah pandemi covid-19, hal ini tidak dapat dilakukan. Sehingga udang hasil tangkapan nelayan hanya dijual di Sarmi Kota saja.
Harapan para nelayan penangkap udang di Sarmi, pandemi covid-19 bisa segera selesai, sehingga lalu lintas lancar kembali dan dapat menjual udang ke Kota Jayapura.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram @surotohari
Be First to Comment