Press "Enter" to skip to content
Image by Arhnue Tan from Pixabay

Ekosistem Perairan Indonesia Masih Kurang Sehat

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi – Coremap CTI baru saja merilis kondisi terkini ekosistem perairan di Indonesia. Ternyata kondisinya sebagian masih rusak dan kurang sehat.

Ekosistem perairan itu meliputi kawasan padang lamun, terumbu karang, dan mangrove. “Menurut data penelitian tahun 2018-2019, status padang lamun di perairan Indonesia masih dikategorikan kurang sehat atau moderat,” jelas Plt. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Agus Haryono dalam keterangan resmi.

Adapun terumbu karang berada dalam kategori medium dengan tingkat biomasa tergolong rendah. Begitu pula dengan hutan bakau yang rata-rata saat ini masih dikategorikan sedang berdasar Vegetation Health Index.

Agus menjelaskan data itu diharapkan dapat digunakan untuk menyusun kebijakan pengelolaan dan konservasi sumber daya laut. Pemantauan terhadap ekosistem harus terus dilakukan supaya data terkait tren kondisi dari tiga ekosistem tersebut dapat dimonitor dengan metode ilmiah.
Berdasarkan data 2019 dari 1153 lokasi terumbu karang, ada sekitar 390 terumbu karang (33,82%) masuk kategori buruk, 431 terumbu karang (37,38%) masuk kategori sedang, 258 terumbu karang (22,38%) masuk kategori baik dan 74 terumbu karang (6,42%) masuk kategori sangat baik.

Program pemantauan padang lamun pada tahun 2018-2019 menyimpulkan bahwa padang lamun di Indonesia umumnya memiliki komposisi multispesies, dengan tujuh hingga sembilan spesies lamun dan memiliki kelimpahan yang relatif sedang dengan tutupan anatar 30-40 persen. Selain itu, hasil pemantauan juga menemukan bahwa padang lamun di bagian timur Indonesia umumnya lebih tinggi dalam persen tutupan dan kekayaan spesies daripada padang lamun di bagian barat Indonesia.

Sedangkan untuk ekosistem mangrove hasil pemantauan hutan bakau selama 2015-2019 menunjukkan bahwa hutan bakau Indonesia. Ada sedikit peningkatan pada rata-rata cakupan kanopinya. Daerah barat menunjukan tingkat kerapatan tinggi dengan dominasi spesies Rhizophora sp. Spesies ini memiliki tingkat toleransi kerapatan antarpohon yang cukup rapat.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.