Menurut studi yang pernah dilansir oleh News Scientist, mamalia (termasuk manusia lho ya) rata-rata membutuhkan waktu 12 detik untuk buang air besar (BAB). Tapi untuk manusia, ada kekhususan sepertinya. Kaum lelaki disebut membutuhkan waktu lebih lama untuk BAB dibandingkan wanita.
Menurut survei yang digelar oleh UK Bathrooms, seperti dilansir oleh Daily Mail covered, kaum lelaki menghabis rata-rata 1 jam dan 35 menit di toilet setiap pekan, atau mendekati 14 menit per hari. Sedangkan kaum wanita menghabiskan 55 menit per pekan atau hampir 8 menit per hari. Mengapa? Apakah ada alasan medis atau apakah ada penyebab lain?
Dari sudut pandang kesehatan, seharusnya perempuan lho yang lebih lama di toilet. Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Gender Medicine pada 2009, disebutkan bahwa kaum lelaki butuh waktu lebih singkat untuk membuang kotoran mereka dibandingkan perempuan. Menurut studi itu, perempuan cenderung untuk mengalami masalah perut atau konstipasi saat BAB dibandingkan lelaki.
Nah, kalau faktanya lelaki lebih lama, diduga itu bukan masalah medis dan itu benar. Studi UK Bathroom mendapati bahwa sebanyak 86 persen lelaki melakukan BAB sambil membaca. Sedangkan perempuan hanya 27 persen.
Studi lain tahun 2009 yang diterbitkan di jurnal Neurogastroenterology & Motility, mendapati bahwa dari 499 lelaki dan perempouan yang disurvei, lebih dari setengah lelaki (64%) dan kurang dari setengah perempuan (41%) berkata secara teratur mereka membaca di toilet.
Mungkin mereka mencari pelipur lara dari masalah hidup di toilet, kata Johnathan Alpert, seorang psikoterapis yang berbasis di New York, yang menulis tentang cara mengatasi kecemasan dalam buku “Be Fearless: Change Your Life in 28 Days” (Centre Street, 2012), kepada Live Science. “Kalau sedikit penjelasan dari sudut pandang kesehatan, maka jelas ada masalah psikologis di sana,” kata dia.
Alpert menjelaskan, mereka mungkin melihat toilet sebagai cara untuk melepaskan diri dari kesibukan di rumah. Toilet mungkin menjadi semacam tempat perlindungan, tempat di mana mereka bisa menyendiri tanpa diganggu. Khususnya bagi pria dengan anak-anak kecil, yang menjadikan toilet sebagai tempat untuk berpikir.
“Beberapa klien saya berkata bahwa toilet bisa membuat mereka lepas sementara dari tugas-tugas parenting. Toilet menjadi tempat persembunyian tanpa dipertanyakan bahkan meskipun Anda menghabiskan waktu yang lama di dalam toilet,” ucap Alpert lagi.
Be First to Comment