Tiga negara sedang merencanakan misi penelitian ke Planet Mars dalam waktu dekat. Misi ini memiliki tujuan yang agak seragam: mencari tahu apakah di planet merah itu ada, atau pernah ada kehidupan?
Planet Mars adalah planet yang dingin dengan atmosfer yang tipis. Berbagai penelitian selama beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa planet itu berbeda dengan kondisinya sekarang. Sejumlah bukti yang dikumpulkan beberapa misi ke Mars sebelumnya, termasuk penjelajah Spirit, Opportunity, dan Curiosity dari NASA, telah menunjukkan bahwa di planet itu dulu pernah ada lautan.
Namun, memang belum ditemukan bukti-bukti kehidupan seperti fosil atau tulang dinosaurus, misalnya.
Bumi dan Mars mendekati posisi orbital utama untuk perjalanan antarplanet. Dengan posisi segaris itu, peluncuran misi ke Mars kini terbuka. Setidaknya tiga negara siap meluncurkan misinya dalam waktu dekat.
Uni Emirat Arab akan meluncurkan misi ke Mars menumpang roket Jepang dan menandai misi antarplanet pertama dari dunia Arab.
Lalu pada akhir Juli, giliran China yang akan meluncurkan Tianwen-1 yang terdiri dari orbiter, pendarat, dan penjelajah.
Dan misi yang paling disorot adalah misi NASA Mars 2020 yang rencananya diluncurkan pada 30 Juli mendatang. NASA akan mengirimkan penjelajah bernama Perseverance. Kalau seluruh prosesnya lancar, Perseverance akan mendarat di permukaan Mars pada Februari 2021 setelah perjalanan selama tujuh bulan melintasi 34 juta mil.
Penjelajah seukuran mobil ini akan membawa peralatan canggih untuk mendata dan memotret permukaan Mars dan atmosfernya, sambil berburu bentuk kehidupan yang mengandung karbon dan jejak-jejak mikroba.
Perseverance akan mendarat di “tanah perjanjian sains” yaitu suatu kawah seluas 28 mil persegi di utara ekuator Mars, yang bernama Jezeri. Diduga di kawasan ini dulu ada sungai purba yang mengalir ke sebuah danau, pada tiga dan empat miliar tahun lalu, meninggalkan jejak lumpur, pasir, dan sedimen.
Menurut Katie Stack Morgan, deputi project scientist untuk misi NASA Mars 2020, Jezero adalah lokasi yang tepat untuk mencari bukti kehidupan purba di Mars.
Perseverance dapat melakukan sejumlah eksperimen di sana, selain mengumpulkan sampel batuan yang akan dibawa pulang oleh misi lainnya. NASA sudah merencanakan dua misi lanjutan untuk membawa pulang sampel tersebut.
Walau begitu, tetap saja misi-misi ini tak akan bebas dari ancaman kegagalan sebab Mars terkenal paling mumpuni dalam menghancurkan robot penjelajah dari Bumi. Dari berbagai usaha manusia untuk mengirimkan misi ke Mars, hanya separuh yang berhasil.
Be First to Comment