Hipertensi dan kardiovaskular menjadi komorbiditas nomor satu untuk COVID-19 yang mematikan. Penelitian menunjukkan bahwa COVID-19 bisa bertambah parah bagi mereka yang memiliki hipertensi dan dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan. Sehingga pemantauan dan pengendalian tekanan darah menjadi jauh lebih penting daripada sebelumnya.
“Kami merekomendasikan orang dengan risiko tinggi hipertensi untuk memantau tekanan darah mereka secara teratur, sehingga dokter dapat membuat keputusan lebih tepat untuk membantu mereka lebih baik,” ujar Tomoaki Watanabe, Director, PT. OMRON Healthcare Indonesia, di Jakarta, kemarin.
Untuk itulah Omron kemarin merilis dua pengukur tekanan darah (Blood Pressure Monitor) digital terbaru untuk konsumennya di Indonesia. Monitor OMRON HEM-7361T dan OMRON HEM-7156 memungkinkan pengguna memonitor tekanan darah sehari-hari dengan lebih mudah dan akurat untuk menjaga hipertensi dan penyakit lain terkait hipertensi, yang penting untuk mencegah dan mengontrol infeksi COVID-19.
Kedua produk ini diperkenalkan pada saat penting, ketika masyarakat sedang menghadapi pandemi COVID-19. Di Indonesia saja, angka penularan COVID-19 terbilang tinggi. Setiap hari lebih dari 4.000 orang terdeteksi positif terinfeksi penyakit ini. Dilaporkan bahwa hipertensi merupakan salah satu penyakit penyerta (komorbid) terbesar pada pasien COVID-19, dengan persentase 15,8%, diikuti penyakit jantung (11,7%) dan diabetes (9,4%), menurut analisa meta data Research Square pada 2020.
Alat Pengukur Tekanan Darah Otomatis HEM-7361T didesain dengan teknologi skrining canggih Atrial Fibrillation (AFIB). Menurut Asosiasi Jantung Indonesia (IHA), AFIB adalah aritmia (kelainan irama jantung) yang paling banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan prevalensi 1-2% dan terus meningkat.
Dalam tiga mode pembacaan pengukuran tekanan darah, perangkat ini bisa mendeteksi kemungkinan AFIB dengan akurasi yang tervalidasi secara klinis, sehingga pengguna bisa berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan intervensi dini untuk mencegah stroke atau gagal jantung.
HEM-7361T hadir dengan konektivitas nirkabel Bluetooth yang memungkinkan pengguna mensinkronkan pengukuran tekanan darah harian dari perangkat ini ke OMRON Connect App dengan mudah serta melacak kesehatan jantung kapan saja.
Perangkat ini juga mendeteksi detak jantung yang tidak teratur. Detak jantung tidak teratur adalah irama detak jantung yang berkisar lebih dari 25% dari irama jantung rata-rata yang terdeteksi saat perangkat ini sedang mengukur tekanan darah. IntelliWrap™ mudah dipasang di lengan, memungkinkan pembacaan yang akurat dan nyaman. Sementara Teknologi IntelliSense® menerapkan jumlah tekanan yang tepat untuk pengukuran yang cepat, akurat, dan lebih nyaman.
Fitur penting lainnya adalah Hypertension Indicator (Indikator Hipertensi), dengan simbol detak jantung yang berkedip saat tekanan sistolik atau diastolik berada di luar kisaran standar (di atas 135 sistolik/85 diastolik mmHg). Perangkat ini juga memiliki fungsi Dual Users x 100 Memories, yang memungkinkan pasangan menjaga kesehatan bersama, dengan rata-rata tiga pembacaan terakhir dan Body Movement Detection (Deteksi Gerakan Tubuh).
Akurasi adalah salah satu syarat terpenting dalam pengukuran tekanan darah. Dengan akurasi IntelliWrap™ 360°, HEM-7156 dari OMRON memungkinkan pengguna melakukan pengukuran dengan mudah, bagaimanapun manset dipakai di rumah. Algoritma baru ini meningkatkan akurasi pengukuran dengan deviasi standar kurang dari 4 mmHg.
Cukup dengan menekan satu tombol, Teknologi Monitor IntelliSense™ yang canggih akan memberikan pengukuran akurat dengan nyaman dan mudah digunakan. Teknologi ini memompa manset hingga ke level yang paling tepat pada setiap penggunaan. Pengguna tidak perlu menyesuaikan tingkat pemompaan. Fitur ini nyaman digunakan terutama oleh orang yang memiliki hipertensi dan mereka yang memiliki kelainan irama jantung atau penyakit jantung, karena tekanan darah mereka kerap berfluktuasi.
Fitur utama lain dari HEM-7156 adalah Indikator Hipertensi, dengan rata-rata tiga pembacaan terakhir, deteksi gerakan tubuh, dan kemampuan untuk menyimpan 60 hasil pengukuran lengkap dengan informasi tanggal dan waktu.
Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension/InaSH) menekankan bahwa hipertensi adalah salah satu komorbid COVID-19 yang paling berbahaya dan merekomendasikan orang-orang untuk memonitor tekanan darah mereka lebih intens selama pandemi. InaSH juga mengungkapkan bahwa hipertensi adalah komorbid utama yang ditemukan dalam kasus kematian karena COVID-19 di Indonesia, diikuti oleh penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes dan stroke.
“Panduan dari American Heart Association (AHA) menekankan bahwa penderita hipertensi akan menghadapi risiko komplikasi yang lebih parah jika mereka terinfeksi virus COVID-19,” ucap dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, Ketua Umum InaSH. “Dengan demikian, kami sangat menganjurkan orang untuk lebih memperhatikan risiko dari hipertensi dengan melakukan pengecekan tekanan darah di rumah secara lebih teratur.”
Be First to Comment