Tahukah kamu buah mangga kweni? Kalau sudah jarang melihatnya dijual di mana-mana, apalagi melihat pohonnya, membuktikan bahwa memang tanaman buah ini sudah termasuk langka.
Mangga kweni berkerabat dekat dengan mangga harumanis, mangga mahathir, dan mangga apel. Di Inggris, mangga ini disebut saipan mango, di Filipina disebut uani atau kuwini, di Prancis disebut manguier atau mangue odorante, di Malaysia disebut wani atau huani, dan di Thailand disebut Ma-mut atau mamuang chingreet.
Mangga kweni memiliki nama latin Mangifera odorata Griff. Mangga ini termasuk keluarga mangga dan memiliki rasa kuat yang khas dan menarik. Berbeda dengan mangga jenis manis, kweni memiliki rasa buah yang lebih segar dan sedikit rasa pedas. Namun pemanfaatan kweni sebagai buah segar sangat terbatas karena daging buahnya yang berserat yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Bukan berarti buah ini tak punya manfaat. Sejumlah penelitian mencoba menggali manfaat buah ini untuk hal lain.
Ada studi di IPB pada 1999 yang melihat kemungkinan untuk menggunakan kweni sebagai penyedap rasa. Penelitian mereka bertujuan untuk menemukan metode yang paling cocok untuk mendapatkan ekstrak dengan rasa asli dan untuk mengidentifikasi senyawa volatil terutama yang memiliki pengaruh karakter pada mangga kweni.
Sedangkan penelitian pada 2018 mendapati karena aromanya yang kuat, mangga kweni berpotensi mendukung kelangsungan hidup serangga, khususnya lalat buah. Beberapa spesies serangga diketahui suka memanfaatkan mangga ini sebagai tempat bertelur sekaligus sumber makanan.
Kehadiran tanaman buah ini telah melengkapi koleksi Kebun Raya Purwodadi LIPI. Sampai November 2020, Kebun Raya Purwodadi telah memiliki koleksi tanaman dari 179 suku, 997 marga, 2157 jenis, 6799 nomor, dan 12644 spesimen. Koleksi tanaman tersebut didapatkan dari hasil explorasi, sumbangan tanaman dan pertukaran biji dengan kebun raya yang lain. Kebun Raya Purwodadi juga memiliki koleksi herbarium basah dan kering, koleksi biji, dan bank biji.
Be First to Comment