Penemuan sebuah koin perak Arab di New England telah memberikan lebih banyak cerita tentang kisah bajak laut, mungkin yang terbesar dalam sejarah, Henry Every. Dia adalah bajak laut Inggris yang beroperasi di sekitar perairan Samudera Atlantik dan Samudera Hindia pada pertengahan 1690-an.
Koin itu adalah koin perak beraksara Arab yang dihambur-hamburkan oleh kru Every di daerah koloni Amerika pada akhir 1690-an. Mereka melarikan diri ke sana setelah membajak harta karun di kapal Mughal Ganj-i-sawai yang membawa rombongan jamaah Haji.
Jim Bailey, seorang pendeteksi logam asal Rhode, menemukan koin yang pertama, yang disebut comassee, pada 2014, di sebuah situs bekas permukiman kolonial di Pulau Aquidneck, sekitar 32 km di selatan Providence.
Peneliti memang belum yakin bahwa koin itu berasal dari kapal Ganj-i-sawai, namun ciri dan penemuan koin itu di daerah yang jauh mengindikasikan bahwa koin itu adalah hasil rampasan dan dibelanjakan di Amerika. Belasan koin serupa kembali ditemukan oleh para pelacak logam dan arkeolog di Rhode Island, di Massachusetts, Connecticut, dan di North Carolina.
Peneliti menduga, koin itu dibawa oleh Every dan krunya, yang menghilang beberapa tahun setelah merompak kapal Mughal. Penemuan koin telah menyingkapkan misteri kemana Every kabur dan membawa harta rampasannya. “Kita bisa membuktikan bahwa dia berada di daratan koloni Amerika,” kata Bailey.
Kapal Every membajak rombongan kapal milik Grand Mughal Aurangzeb, kaisar yang memimpin kawasan yang kini menjadi India dan Pakistan. Rombongan ini baru pulang dari Mekkah. Catatan sejarah menyatakan para pembajak menyiksa dan membunuh kru kapal dan sekitar 600 penumpang. Mereka lari sambil membawa banyak sekali kepingan emas, perak, termasuk ribuan koin yang nilainya diperkirakan mencapai 200.000 dan 600.000 pounds Inggris, atau setara dengan US$40 juta dan US$130 juta saat ini. Besarnya skala pembajakan dan hasil yang mereka dapatkan membuat Every mendapat julukan “Rajanya Bajak Laut”.
Raja Inggris William III kemudian memerintahkan perburuan terhadap Every dan kelompoknya dan menjadi perburuan orang terbesar pertama di dunia. Disebutkan, Every dan krunya kabur ke New World atau Dunia Baru, tinggal selama beberapa bulan di Bahama. Tak ada kabar tentang Every. Konon dia berlayar ke Irlandia dan wafat di sana. Sedangkan harta yang mereka rampas, konon disembunyikan di tempat rahasia.
Koin yang ditemukan oleh Bailey mengandung aksara Arab yang menunjukkan bahwa ia dicetak di Yaman pada 1693. 13 koin lainnya ditemukan. Temuan terakhir terjadi pada 2018 di Connecticut, di mana dua koin perak dari kekaisaran Ottoman Turki juga ditemukan.
Be First to Comment