Kelamaan working from home atau WFH ternyata bikin kita kurang kreatif, kurang komunikasi, dan kurang teamwork. Begitulah studi internal yang digelar Microsoft baru-baru ini.
Microsoft melakukan studi terhadap lebih dari 61.000 karyawan di perusahaan itu, dari Desember 2019 sampai Juni 2020.
Studi ini menemukan WFH membuat karyawan lebih sulit berkomunikasi dan sedikit melakukan pembicaraan yang real-time.
Juga lebih sulit bagi karyawan di lintas departemen yang berbeda untuk mendapatkan atau berbagi informasi baru. Dampaknya adalah menurunnya produktivitas dan inovasi perusahaan.
WFH membuat pekerja kehilangan 25 persen waktunya untuk berkolaborasi dengan kolega lintas departemen. Mereka juga lebih lambat dalam menambahkan kolaborator baru.
Di sisi lain, WFH berarti karyawan waktu meetingnya sedikit, yang dikritik kelamaan dan buang waktu saja.
Menariknya, WFH juga meningkatkan volume email dan instant messaging yang dikirimkan dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja dalam sepekan. Artinya WFH bikin orang kerja lebih keras.
Studi ini dipimpin oleh David Holtz, seorang assistant professor di Haas School of Business, the University of California, Berkeley.
Microsoft berencana menerapkan model kerja hybrid, di mana karyawan bisa memilih mana model kerja yang paling cocok buat mereka, begitu kata CEO Microsoft Satya Nadella.
Be First to Comment