Press "Enter" to skip to content
Terumbu karang (foto: Pexels/Pixabay)

Fakta-Fakta Segitiga Terumbu Karang atau Coral Triangle

Di perairan tropis seperti di Indonesia, ada tiga ekosistem penting yang menyangga lingkungan, yaitu hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang. Hutan bakau dan padang lamun berperan melindungi pantai dari arus dan hempasan ombak, sedangkan terumbu karang menjadi tempat hidup puluhan ribu spesies tumbuhan dan hewan laut.

Dilansir dari Coremap Oseanografi LIPI, pembentuk utama terumbu karang adalah binatang karang yang berukuran sangat kecil, atau disebut juga polip. Dalam jumlah ribuan polip ini membentuk koloni yang kemudian dikenal sebagai karang. Proses pembentukan koloni ini sendiri bisa memakan ribuan tahun. Makanya kalau sampai terumbu karang rusak, sulit untuk memulihkannya segera.

Salah satu kawasan terumbu karang yang terkenal adalah kawasan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle), yang merupakan bagian dari kawasan Indo-Pasifik. Kawasan Segitiga Terumbu Karang ini merupakan salah satu lokasi dengan tingkat keanekaragaman ikan karang tertinggi di dunia.

Menurut peneliti dari Oseanografi LIPI, saat ini tercatat ada sekitar 2.600 spesies ikan karang di wilayah Coral Triangle. Kawasan ini juga mengandung sekitar 500 spesies karang.

Berikut ini fakta-fakta menarik tentang Coral Triangle:

  • Kawasan Coral Triangle tersebar dari mulai dari perairan Malaysia, Nusa Tenggara di barat, Papua dan Papua Nugini, sampai ke perairan Filipina di utara dan Samudera Pasifik. Luasnya sekitar 5,7 juta km persegi.
  • Coral Triangle adalah salah satu dari delapan kawasan terumbu karang terbesar di dunia.
  • Keanekaragaman hayati yang hidup di kawasan Coral Triangle membuatnya dijuluki “Amazon dari lautan”.
  • Kawasan ini berisi lebih dari 76 persen spesies karang pembentuk terumbu air dangkal di dunia, 37 persen spesies ikan karang, 50 persen spesies kerang pisau cukur, enam dari tujuh spesies penyu dunia, dan hutan bakau terbesar di dunia.
  • Pada 2014, Asian Development Bank (ADB) melaporkan bahwa produk domestik bruto ekosistem laut di Coral Triangle adalah sekitar US$1,2 triliun per tahun dan menyediakan makanan bagi lebih dari 120 juta orang.
  • Kawasan ini juga menghasilkan sekitar US$3 miliar pendapatan devisa dari ekspor perikanan, dan US$3 miliar dari pariwisata pesisir.
  • WWF menyatakan kawasan ini adalah prioritas utama untuk konservasi laut
  • Kawasan Coral Triangle mencakup terumbu karang taman alam Tubbataha di Filipina, satu-satunya kawasan terumbu karang yang telah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.