Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi siput (Foto: S. Hermann & F. Richter/Pixabay)

Siput, Bekicot, dan Keong, Sama atau Berbeda?

Kalian pasti sering mendengar atau mengucapkan kata siput, bekicot, atau keong. Sebenarnya ini hewan yang sama atau berbeda?

Siput dan bekicot dalam bahasa Inggris disebut sebagai snail. Sedangkan keong disebut conch atau diterjemahkan juga sebagai keong besar. Bekicot sendiri biasanya merujuk kepada siput darat yang memiliki nama latin Achatina fulica yang berasal dari Afrika Timur dan menyebar ke hampir semua penjuru dunia akibat terbawa dalam perdagangan. Bekicot adalah salah satu hewan invasif.

Walau begitu, sebenarnya siput adalah nama umum untuk menyebut seluruh anggota kelas Gastropoda alias hewan berkaki perut. Jadi, mau siput, bekicot, atau pun keong, semua merujuk pada satu kelas yang sama, yaitu Gastropoda. Hanya saja, penamaan yang berbeda itu tergantung pada komunitas.

Gastropoda sendiri adalah bagian dari filum moluska alias hewan lunak dan gastropoda mencakup segala jenis siput dan siput telanjang (tidak bercangkang) dari berbagai ukuran. Kamu tahu, ada ribuan spesies siput laut maupun darat, baik yang bercangkang maupun yang tidak.

Siput ditemukan di banyak habitat yang berbeda. Mulai dari selokan sampai gurun pasir. Bahkan di lautan yang luas dan dalam juga banyak ditemukan spesies siput. Sebagian besar spesies siput ini hidup di laut.

Siput adalah herbivora alias hewan pemakan tumbuhan. Walau begitu, ada beberapa spesies siput yang merupakan pemakan segala (omnivora) maupun karnivora atau pemakan daging.

Bagi manusia, siput memiliki keterkaitan yang besar. Siput dapat menjadi hama, pembawa penyakit, sampai menjadi bahan makanan. Cangkangnya digunakan sebagai hiasan.

Dalam dunia kuliner, siput menjadi makanan bergizi dan fancy di sejumlah negara. Jenis siput yang dikonsumsi adalah siput darat, siput air tawar, maupun siput laut. Mengolah siput menjadi makanan disebut dengan istilah heliciculture.

Di Prancis, siput yang banyak dikonsumsi adalah jenis Helix pomatia dan Helix lucorum, serta Elona quimperiana. Kalau di Prancis siput disajikan dalam menu yang terkenal dengan sebutan Escargot.

Di Indonesia, siput yang banyak dimakan adalah keong sawah alias Pila ampullacea atau disebut juga tutut. Keong sawah dipercaya mengandung gizi tinggi seperti protein, kalsium, rendah kolesterol, berbagai jenis vitamin, dan nutrisi lainnya.

Di Bulgaria, siput secara tradisional dimasak dalam oven dengan nasi atau digoreng dalam wajan dengan minyak sayur dan bubuk paprika merah. Sebelumnya siput direbus dalam air panas sampai 90 menit dan dikeluarkan dari cangkang secara manual. Spesies yang dimakan di Bulgaria adalah Helix lucorum dan Helix pomatia.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.