Image negatif platform pinjol (pinjaman online) bikin pemain di industri fintech gerah juga. Adalah JULO yang mencoba menguatkan literasi tentang manfaat fintech bagi penguatan ekonomi masyarakat. Jadi bukan sebagai jerat yang mencekik leher.
Untuk itulah, JULO baru-baru ini melakukan relaunch produk-produk kredit digital dengan berbagai fitur transaksi cash dan non-cash. JULO juga meluncurkan kampanye bertema “Hidupkan Hidupmu” yang mendukung stabilitas finansial masyarakat.
JULO yang menerima izin fintech peer-to-peer lending permanen dari OJK sejak Mei 2020. Saat ini JULO sudah melayani lebih dari 500 ribu nasabah dengan pengucuran kredit nyaris mencapai Rp1 triliun. Namun terjadinya pandemi telah membuat JULO agak mengerem pengucuran kreditnya.
JULO sendiri menyediakan kredit digital dengan limit sampai Rp15 juta yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan dan menyediakan fitur-fitur antara lain tarik dan kirim dana, beli pulsa dan data, bayar tagihan listrik PLN, top-up dompet digital, bayar e-commerce, bayar QRIS, bayar tagihan BPJS sampai kartu prabayar. Pembayaran dapat dilakukan dengan metode cicilan bulanan sehingga meringankan beban pengeluaran pengguna dan tingkat bunga rendah 0,1% per hari.
CEO & Co-founder JULO, Adrianus Hitijahubessy menuturkan, “Transformasi produk ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang serba digital dan memudahkan untuk berbagai transaksi. Dengan ini, JULO ingin merangkul seluruh kalangan masyarakat yang ingin berkembang dengan penggunaan bijak kredit digital.” “Hal ini tentunya juga didasari oleh tingginya antusiasme masyarakat – yang tersebar di seluruh 34 provinsi Indonesia – dengan adanya kenaikan pencairan pinjaman sebesar 100% dari tahun 2020,” tambah Adrianus Hitijahubessy.
Peluncuran kredit digital JULO diperkuat melalui kampanye Hidupkan Hidupmu. JULO lebih jauh mengajak masyarakat untuk menjadi lebih berdaya (empowered) dan mampu menata hidup untuk mencapai kehidupan yang lebih berisi dan berarti. JULO mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam semangat empowerment melalui media sosial. Dalam waktu tujuh hari pertama kampanye Hidupkan Hidupmu, lebih dari 100 partisipan turut menyampaikan salam salut kepada orang terdekat atau para petugas garda depan.
Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita menuturkan, “Partisipasi ini menunjukkan bahwa di tengah banyaknya kabar kurang baik di sekitar kita, masih banyak hal-hal positif yang patut diapresiasi. Lewat kegiatan ini, JULO ingin memberikan apresiasi dan semangat kepada kita yang tidak kalah dengan keadaan, mau bertahan dan kembali sekali lagi merangkai kehidupan.” “Kita benar-benar membutuhkan semangat positif untuk kembali berdaya di tengah perjuangan sulit pada masa sekarang,” tambah Mikhal Anindita.
Di tengah perkembangan industri fintech di Indonesia, literasi keuangan Indonesia yang masih 40% (Survei Literasi Keuangan OJK, 2020) merupakan tantangan dari pelaku dan praktisi finansial Indonesia. Salah satu platform literasi finansial, Overheard Keuangan juga menuturkan tantangan yang serupa. “Terlalu banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas kredit secara tidak tepat. Alih-alih digunakan untuk kebutuhan atau hal yang produktif, masih banyak orang yang menggunakannya untuk memenuhi kemauan semata. Padahal jika dipergunakan dengan tepat sasaran, kredit dapat mendorong perekonomian Indonesia. Salut untuk JULO yang juga mengedepankan edukasi finansial kepada masyarakat,” ujar admin Overheard Keuangan dengan gelar CFP (Certified Financial Planner) tersebut.
Saat ini, 70% penggunaan kredit digital JULO dialokasikan untuk peningkatan kualitas hidup seperti modal usaha, biaya kesehatan, renovasi rumah dan pendidikan. Sebagai langkah ke depannya, JULO akan terus konsisten untuk memperkenalkan layanan kredit digital JULO dengan edukasi finansial agar masyarakat dapat memanfaatkan fitur terbaru JULO Kredit Digital dengan efektif dan efisien. Dengan demikian, pada akhirnya diharapkan agar masyarakat dapat lebih mudah untuk bangkit menata hidup dan memenuhi kehidupan secara lebih maksimal.
Be First to Comment