Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi babi (Foto: Pexels/Pixabay)

Transplantasi Ginjal Babi untuk Manusia?

Ginjal babi sukses ditransplantasikan ke dalam tubuh manusia. Tapi ini baru pada tahap percobaan.

Dokter di NYU Langone Health di New York City berhasil mentransplantasikan ginjal babi kepada manusia dan mampu bertahan selama 54 jam. Pasien yang menerima transplantasi ini sebetulnya bisa disebut sudah meninggal dunia sih. Jadi pasien mereka sebetulnya otaknya sudah mati dan dia ‘hidup’ secara artifisial saja saat uji coba.

Akan tetapi, tim dokter yang membedah dan mentransplantasikan ginjal tersebut mendapati bahwa ginjal babi itu bisa terhubung ke tubuh manusia dan berfungsi normal. Berfungsi maksudnya ginjal itu dapat menyaring darah dan memproduksi urin.

Secara teknis, model transplantasi ini disebut xenotransplantation atau mentransplantasikan jaringan atau organ dari satu spesies ke spesies lain. Science Alert menulis, jika upaya awal itu bisa dikembangkan lebih lanjut, babi memiliki banyak organ yang bisa diujicobakan.

“Ini adalah sebuah terobosan besar,” kata Dorry Segev, seorang profesor ahli bedah transplantasi di Johns Hopkins School of Medicine, seperti dilansir New York Times.

Memang bakal banyak tantangan sih, dari sisi etik dan dari sisi regulasi.

Walau begitu, menggunakan organ babi untuk percobaan-percobaan ilmiah memang lebih bisa diterima ketimbang hewan lain, seperti kelompok primata misalnya. Sebab babi memang diternakkan untuk menjadi salah satu sumber pangan. Sekali beranak, anak babi cukup banyak jumlahnya. Babi juga memiliki periode kehamilan yang pendek dan ilmuwan mendapati beberapa organ babi memiliki kemiripan dengan organ manusia.

Manusia sudah mencangkok kulit babi untuk luka bakar dan menggunakan katup jantung babi. Eksperimen mentransplantasikan hati babi ke dalam babun juga sudah dilakukan.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.