Perusahaan fintech JULO menciptakan inovasi fitur kredit digital yang mencakup kelengkapan transaksi cash dan non-cash. Fitur tersebut meliputi berbagai layanan dari tarik dana, kirim dana, beli pulsa & data, bayar tagihan listrik PLN, bayar e-commerce, top-up e-wallet, bayar kartu prabayar sampai bayar tagihan BPJS.
Layaknya kartu kredit konvensional, pembayaran kredit digital JULO dapat dilakukan sebulan sekali atau dalam bentuk cicilan sehingga memudahkan transaksi dalam satu aplikasi. Inovasi berikut diciptakan sebagai bentuk dukungan JULO terhadap inklusi keuangan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dilengkapi dengan izin fintech peer-to-peer lending permanen dari OJK sejak tahun 2020, JULO memiliki komitmen untuk menyediakan akses kredit bagi jutaan konsumen di seluruh Indonesia.
Dengan inovasi fitur kredit digital, para nasabah dapat menggunakan limit – maksimum 15 juta rupiah dengan suku bunga terjangkau mulai dari 0,1% per hari untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Selaras dengan kesepakatan terbaru dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengenai pemangkasan tingkat bunga fintech maksimum 0,4% per hari, pemberian akses kredit yang bersahabat untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan visi JULO sebagai fintech karya putra bangsa di Indonesia. Ditambah lagi, transformasi JULO menjadi kredit digital memfasilitasi nasabah untuk dapat menggunakan sisa limit tanpa harus menunggu pelunasan sehingga memberikan fleksibilitas bagi nasabah dalam mengatur kredit yang diperoleh.
CEO & Co-founder JULO, Adrianus Hitijahubessy menuturkan, “Inovasi fitur lengkap kredit digital diluncurkan sebagai komitmen JULO Kredit Digital dalam mendukung inklusi keuangan bangsa Indonesia.” Sejalan dengan program Bulan Inklusi Keuangan di bulan Oktober, JULO sebagai fintech berizin OJK menyatakan partisipasi aktif dalam menciptakan fitur kredit digital yang mudah diakses. “Dengan adanya target inklusi keuangan dari OJK sebesar 90% pada tahun 2024, diperlukan adanya sinergi dari regulator dan berbagai institusi keuangan. JULO menyatakan untuk turut ambil bagian dengan menyediakan layanan kredit digital yang memudahkan para pengguna,” tambah Adrianus Hitijahubessy.
Kemunculan fitur lengkap juga diakui sangat membantu para nasabah JULO Kredit Digital di tengah situasi seperti sekarang ini. C.B. Syafiq sebagai salah satu pengguna JULO Kredit Digital menyampaikan, “Saya sangat terbantu dengan (fitur lengkap) JULO. Bisa isi pulsa, token listrik, belanja di marketplace, bayar wifi dan lain-lain.” Hal senada juga diakui Sutrisno sebagai pengguna salah satu fitur JULO Kredit Digital. “Sangat menyenangkan. Pencairan (juga) cepat kalau lagi tarik dana untuk usaha saya. Bunga pun termasuk rendah,” tambah Sutrisno singkat.
Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita menuturkan, “Inovasi fitur kredit digital terbaru ini disesuaikan dengan kebutuhan nasabah akan layanan digital yang serba praktis di masa sekarang. Cukup dengan aplikasi dalam genggaman, pengguna dapat melakukan berbagai transaksi kredit digital dengan cara yang praktis. Pembayaran juga bisa dilakukan dengan sistem bayar-nanti atau cicilan sehingga memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi.” Selain fitur tarik tunai, fitur isi ulang e-wallet menjadi salah satu fitur favorit dari nasabah JULO kredit digital. “Meningkatnya preferensi masyarakat Indonesia terhadap transaksi dompet digital berdampak positif terhadap peningkatan transaksi top-up e-wallet pada aplikasi JULO. Untuk top-up e-wallet, pengguna cukup memilih e-wallet yang akan diisi, masukkan nomor telepon, nominal dan tenor. E-wallet bisa langsung digunakan dengan cepat dan praktis, sedangkan pembayaran dapat dilakukan dengan tempo di tanggal gajian,” terang Mikhal Anindita lebih lanjut.
Untuk menghadirkan inklusi keuangan yang menyeluruh, layanan JULO Kredit Digital dapat diakses secara daring oleh masyarakat di seluruh provinsi Indonesia. Selama 5 tahun berdiri, JULO telah menyalurkan fasilitas kredit sebesar lebih dari 2 triliun rupiah – dengan 70% penggunaan diperuntukkan untuk peningkatan kualitas hidup seperti modal usaha, biaya kesehatan, renovasi rumah dan pendidikan. Dengan adanya 3x lipat kenaikan jumlah pengguna dari tahun 2020, diharapkan bahwa inklusi keuangan Indonesia dapat berjalan secara menyeluruh dan pada akhirnya dapat mendorong perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
Be First to Comment