Badan PBB UN Women dan Ant Foundation menggagas sebuah program 5 tahunan untuk pemberdayaan kaum perempuan wirausahawan yang bergerak di usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Tujuannya supaya mereka bisa berpartisipasi dan berkembang dalam ekonomi digital.
Global Entrepreneurship Monitor mencatat, perempuan yang menjadi wirausahawan mencakup hingga sepertiga dari keseluruhan bisnis yang beroperasi di dunia. Di sisi lain, UN Women mendapati bahwa mayoritas mereka yang berada di ekonomi berkembang dan transisi, masih terbatas pada usaha kecil yang sering kali beroperasi di ekonomi informal.
World Bank mencatat bahwa pada 2021, perempuan mencakup 54 persen dari mereka yang dikecualikan dari ekonomi digital. Perempuan pengusaha juga menghadapi lebih banyak tantangan dibandingkan laki-laki dalam mengakses pasar dan keuangan.
Baca juga: Kantongi Pendanaan Seri B, Aplikasi Fintech Ini Perluas Akses Kredit Digitalnya
Program Together Digital bertujuan untuk mengurangi kesenjangan gender dalam akses terhadap teknologi digital, dan mendukung pemberdayaan digital perempuan. Melalui pelatihan, akses terhadap pasar dan sumber daya seperti pendanaan dan kesempatan untuk saling bertukar pengetahuan, program ini akan mendukung perempuan pengusaha UMKM dalam membangun, mempertahankan, dan mengembangkan usaha mereka di era digital.
“Program Together Digital akan memanfaatkan kepakaran UN Women dalam pemberdayaan ekonomi perempuan, serta jaringan luas dan rekam jejak Ant Foundation dalam kewirausahaan dan pemberdayaan digital,” kata Sarah Knibbs, Deputy Regional Director, UN Women Regional Office for Asia and the Pacific, dalam keterangannya.
“Semangat kewirausahaan adalah tentang pola pikir positif dan resiliensi, memecahkan masalah dan meraih impian. Perempuan pengusaha selalu menghadapi tantangan yang lebih besar, dan semangat kewirausahaan sangat penting untuk mengatasi hal tersebut,” kata Sabrina Peng, Executive Vice Chairwoman, Ant Foundation.
Proyek program Together Digital ini telah dimulai di China dan Indonesia dan akan berlangsung selama 27 bulan.
Di Indonesia, program ini akan memberikan kesempatan pelatihan keterampilan kewirausahaan dan digital kepada perempuan pengusaha dan pemilik usaha ultra-mikro, mikro, dan kecil. Pada tahap awal, program akan dimulai di Jabodetabek dan Lombok.
UN Women Indonesia akan bekerja sama dengan sektor publik dan swasta, Badan PBB lainnya, dan organisasi masyarakat sipil untuk memperkuat ekosistem bagi perempuan pengusaha yang paling rentan, termasuk perempuan dengan disabilitas, untuk mengakses pengembangan keterampilan dan pendanaan awal, serta akses terhadap pasar yang lebih baik. Program ini bertujuan untuk memperkuat agensi dan membangun kapasitas kewirausahaan perempuan sebagai bagian dari upaya pemulihan nasional dari COVID-19.
“Teknologi adalah pendorong besar yang memberikan kesempatan besar yang terus berkembang bagi perempuan untuk aktif secara ekonomi, terutama di tengah dunia yang semakin digital,” ucap Jamshed Kazi, UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN. “Namun, kesenjangan gender digital masih menghambat perempuan untuk berpartisipasi secara bermakna dan mendapatkan manfaat dari ekonomi digital.”
Be First to Comment