Memindahkan atau mengelola data tidak sesederhana yang dibayangkan. Apalagi jika bicara tentang data perusahaan yang volumenya bisa seabrek-abrek. Karena itulah Cloudera melakukan peningkatan pada fitur SDX yang ada di dalam Cloudera Data Platform, supaya perusahaan bisa memindahkan data, metadata, data workload, dan aplikasi data mereka ke seluruh cloud maupun on premise secara lebih efisien, dengan mengoptimalkan kinerja, biaya, dan keamanan.
Erwin Sukiato, Country Manager Indonesia, Cloudera, mengatakan perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, perlu memanfaatkan tool yang memungkinkan mereka mengubah data menjadi aset bisnis yang strategis supaya mereka berhasil menghadapi perubahan hari ini serta tantangan di masa depan.
“Saat semakin banyak perusahaan yang mengadopsi arsitektur data modern, sangat penting memiliki kemampuan untuk memanfaatkan data di on-premise maupun yang cloud-based dengan cepat. Juga sangat penting untuk dapat memindahkan data di antara aplikasi dan workload secara efisien dan aman di seluruh infrastruktur hybrid, dan inilah kunci kesuksesan di masa depan,” kata Erwin, dalam keterangannya.
Volume data bisnis yang dikumpulkan dan disimpan, mulai dari lokasi on-premise, cloud, dan streaming, terus meningkat. Statista memproyeksikan jumlah total data yang dihasilkan secara global mencapai lebih dari 180 zettabytes pada 2025. Ini merupakan tantangan hybrid data. Selain tekanan yang mengharuskan perusahaan untuk mendapatkan insight dari data mereka dengan lebih cepat, tekanan lain adalah kekuatan ekonomi dan pasar.
Pakar industri setuju bahwa mengendalikan data dalam skala besar adalah satu-satunya cara untuk mendorong transformasi bisnis berkelanjutan dengan ML dan AI. Inovasi analitik data dan manajemen data terbaru untuk hybrid data dari Cloudera dirancang khusus untuk membantu perusahaan mengelola data dalam skala besar di seluruh pusat data dan public cloud, yang akan membantu mereka mewujudkan transformasi bisnis dengan ML dan AI.
“Biaya atau kinerja bukanlah pilihan yang ingin diambil oleh perusahaan, terutama ketika perusahaan beralih ke dunia yang hybrid dan multi-cloud, sebab keduanya saling terkait erat.” kata Sudhir Menon, Chief Product Officer di Cloudera. “Perusahaan yang memilih strategi data-first dapat fokus pada bagaimana mereka memberikan value, bukan hanya bagaimana mereka menghabiskan uang. Bagian besar dari ini adalah kemampuan untuk memindahkan data dan workload kapan pun dan di mana pun di seluruh arsitektur data modern untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Cloudera selalu memberikan keamanan dan tata kelola data yang konsisten di seluruh hybrid cloud, dan dengan pembaruan ini, hal itu juga berlaku pada semua layanan data di semua infrastruktur.”
Inovasi hybrid data dari Cloudera ini meliputi:
1. Portable Data Services
Yang memungkinkan analitik data dan aplikasi data yang dibangun dengannya dipindahkan secara cepat dan efisien di antara infrastruktur yang berbeda tanpa membuat ulang atau merancang ulang aplikasi data yang mahal.
2. Secure Data Replication
Yang memungkinkan data dan metadata disalin atau dipindahkan dengan cepat dan aman antara solusi Cloudera yang berbeda di pusat data dan public cloud.
3. Universal Data Distribution
Yang memungkinkan perusahaan mengendalikan aliran data mereka, dari asalnya sampai ke semua titik di mana data itu dikonsumsi, baik di on-premise maupun di cloud, dengan cara universal yang simpel, aman, skalabel, dan hemat biaya.
hi, mampir ke website kampus aku yukk walisongo.ac.id