Jutaan semut merah ditemukan merajalela di Pulau Kauai, di Hawaii. Temuan ini menandai invasi terbesar semut itu sejak spesies semut merah itu ditemukan pertama kali di sana pada 1999.
Dilansir dari Sciencealert.com, serbuan semut merah telah menimbulkan kekhawatiran warga dan otoritas setempat. Dikhawatirkan semut-semut itu akan menyakiti hewan peliharaan, mengganggu aktivitas pertanian, dan juga mengganggu warga dan turis yang berkunjung ke pulau terbesar keempat di Hawaii.
“Semut-semut itu telah mengubah cara hidup penduduk di Hawaii,” tutur Heather Forester, staf di Hawaii Ant Lab. “Dulu kita bebas hiking atau pergi ke pantai, sekarang semut-semut bisa menyerang orang dan menyengat mereka.”
Forester mengatakan, semut-semut itu bahkan bisa menginvasi rumah dalam jumlah yang besar. Sudah ada banyak laporan orang yang kena sengat semut merah ini saat mereka tidur.
Sengatan semut api dapat menyebabkan bilur merah dan bengkak yang terasa panas dan gatal. Mereka juga kadang-kadang dapat menyebabkan lesi berisi nanah yang menyakitkan. Bekas luka yang disebabkan oleh sengatan dapat bertahan selama berminggu-minggu.
Kauai Invasive Species Committee telah meluncurkan kampanye media untuk mengingatkan penduduk bahwa sudah tersedia alat tes gratis untuk membantu mereka mendeteksi keberadaan semut merah di rumah masing-masing. Komite berharap langkah itu dapat menahan penyebaran jutaan semut api, yang kabarnya berasal dari properti pribadi di Kauai.
Be First to Comment