Di ajang CES 2023 di Las Vegas, Amerika Serikat, pekan lalu, Samsung Electronics mencetuskan sebuah teknologi yang disebut calm. Teknologi ini dihadirkan untuk menghadirkan pengalaman terkoneksi (connected experience) yang lebih baik, lebih personal, dan lebih intuitif. Sebenarnya teknologi apa ini?
Teknologi ini tak banyak dijelaskan oleh Jong-Hee (JH) Han, Vice Chairman, CEO and Head of the DX (Device eXperience) Division, Samsung Electronics, di ajang tersebut. Dia hanya berkata bahwa Samsung punya strategi yang berfokus pada target perusahaan untuk menghadirkan calm ke dunia yang terkoneksi, sehingga berbagai perangkat dan inovasi bisa sepenuhnya mendukung pengalaman yang lebih baik
“Untuk melakukan hal ini, Samsung berfokus untuk menghubungkan perangkat secara mulus dan mendesain produk-produk agar penggunaan teknologi dalam keseharian menjadi lebih berkelanjutan,” kata Han.
Teknologi calm adalah visi Samsung yang pernah juga dicetuskan di ajang Samsung Developer Conference 2022 (SDC22) di Moscone North di San Francisco, Amerika Serikat, pada 12 Oktober 2022. Teknologi Calm disebut berkaitan dengan perangkat digital yang terhubung secara seamless untuk menghadirkan pengalaman konsumen yang lebih pintar dan terjadi dengan instan.
Di CES, Samsung memberikan contoh bagaimana teknologi itu terwujud. Jaeyeon Jung, Executive Vice President and Head of SmartThings misalnya, menyoroti bagaimana fitur-fitur seperti SmartThings Home Monitor dan SmartThings Pet Care di SmartThings akan membawa kenyamanan ke dalam pengalaman terkoneksi, dengan cara mengawasi dan mengeluarkan peringatan untuk hal-hal yang tidak lazim – baik bagi manusia dan hewan peliharaan. Didukung oleh Samsung Smart TV, layanan ini adalah beberapa dari banyak cara yang dilakukan Samsung dan platform terhubung SmartThings dalam menciptakan rumah yang lebih cerdas.
Teknologi Calm juga menyangkut peningkatan interoperabilitas, memungkinkan konsumen untuk menghubungkan lebih banyak perangkat mereka, baik perangkat Samsung maupun dari brand mitra. Di saat industri ingin meningkatkan level kompatibilitas melalui standar smart home Matter, Samsung menyatakan komitmennya terhadap filosofi kemitraan ini. SmartThings adalah salah satu merek pertama yang mengadopsi Matter, dan Samsung adalah anggota pendiri Home Connectivity Alliance (HCA).
Samsung mengumumkan inovasi smart home terbaru, dengan SmartThings Station – produk pertama Samsung yang memiliki dukungan Matter secara built-in sejak awal. Ini adalah cara baru yang nyaman untuk memulai pengalaman SmartThings di rumah dan memudahkan untuk berinteraksi dengan perangkat yang terkoneksi. SmartThings Station mengubah wireless charger Samsung menjadi smart home hub yang bisa dengan mulus mentransformasi kondisi rumah kamu dalam satu sentuhan tombol.
Samsung juga berkolaborasi lebih jauh dengan Philips Hue. Jasper Vervoort, Senior Vice President and General Manager, Philips Hue menyampaikan cara baru untuk menyinkronkan konten dari Samsung TV dengan pencahayaan dari Philips Hue melalui aplikasi Philips Hue Sync TV, yang bisa diunduh dari app store di Samsung TV. Ini adalah solusi pertama yang mampu menyinkronkan pencahayaan dan konten dari Samsung TV tanpa penambahan hardware.
Pengalaman terkoneksi ini juga menjangkau pengalaman commuting. Marcus Futterlieb dari Harman mengungkap rencana Samsung dan Harman untuk memasukkan level baru kecerdasan, personalisasi, dan kenyamanan ke dalam kabin mobil (in-cabin experience – ICX). Inti upaya ini adalah Harman Ready Care, yang menggunakan algoritma machine learning untuk mengumpulkan dan memproses data dari sensor-sensor mobil untuk mengukur kantuk dan distraksi yang dialami pengemudi, memberikan intervensi khusus untuk memitigasi risiko dan membantu meningkatkan well-being pengemudi.
Tak lupa adalah soal keberlanjutan. Samsung menyoroti bagaimana perusahaan ini terus memprioritaskan lingkungan melalui kombinasi dari target keberlanjutan, desain produk inovatif, dan kemitraan. Samsung menargetkan pada 2050, semua bisnis Samsung akan menyamakan kebutuhan listrik mereka dengan energi terbarukan dan meraih nol emisi karbon. Dalam jangka waktu yang lebih dekat, Divisi DX akan bertransisi ke 100% energi terbarukan pada 2027 dan mencapai nol emisi karbon pada 2030.
Untuk memperluas target keberlanjutan, Samsung mencetuskan Everyday Sustainability, yakni upaya menanamkan fitur-fitur keberlanjutan di dalam produk dan layanan perusahaan yang paling popular. Ini termasuk menciptakan produk-produk yang lebih berkelanjutan melalui desain inovatif pada efisiensi bahan dan daya.
“Dengan menanamkan keberlanjutan ke dalam pengalaman produk, kita, dan banyak orang di seluruh dunia yang menggunakan produk kami, bisa berkontribusi untuk planet yang lebih sehat,” ucap Inhee Chung, Vice President of Corporate Sustainability Center, Samsung.
Samsung mengumumkan bahwa sebagian besar produk TV dan smartphone-nya telah menggunakan bahan daur ulang, termasuk plastik daur ulang dari jaring ikan terbengkalai, sementara home appliances, memori dan chipset jaringan radio 5G memberikan kontribusi penghematan energi kepada konsumen. Selain itu, layanan terkoneksi Samsung, seperti SmartThings Energy dan AI Energy Mode, juga membantu konsumen menghemat daya dan mengurangi biaya, sembari memperkecil dampak iklim mereka secara keseluruhan.
Samsung juga berbagi panggung dengan Patagonia, pemimpin global pakaian outdoor, untuk mendiskusikan kemitraan dalam memerangi masalah mikroplastik – partikel kecil yang sering ditemukan dalam pakaian dan dilepaskan ke laut, danau dan sungai melalui pencucian. Vincent Stanley, Director of Philosophy, Patagonia menyampaikan kedua perusahaan mengembangkan teknologi pencucian baru yang disebut Less Microfiber Cycle,yang saat ini sedang ditanamkan dalam mesin cuci Samsung. Teknologi ini bisa mengurangi pelepasan mikroplastik hingga 54% dalam satu siklus pencucian. Seperti Less Microfiber Cycle, Samsung dan Patagonia baru-baru ini mengembangkan Less Microfiber Filter terbaru, yang mengurangi pelepasan mikroplastik dengan mencegahnya terbuang ke laut pada akhir siklus pencucian.
Sementara itu, James Kwon, Product Manager, ENERGY STAR for Consumer Electronics, U.S. Environmental Protection Agency (EPA), mengumumkan bahwa pengalaman rumah terhubung Samsung dengan SmartThings adalah Smart Home Energy Management System mass-market pertama yang mendapatkan ENERGY STAR SHEMS Certification. Samsung juga terus berkolaborasi dengan beragam stakeholder dalam upaya-upaya keberlanjutannya.
Be First to Comment