Press "Enter" to skip to content
Bakteri Vibrio vulnificus (foto: commons.wikimedia.org/PublicDomain)

Mengenal Bakteri ‘Pemakan Daging’ yang Mematikan

Baru-baru ini, tiga orang di AS meninggal dunia akibat infeksi bakteri “pemakan daging” yang langka. Biang keroknya adalah bakteri yang disebut Vibrio vulnificus, yang hidup di air asin dan air payau di pesisir pantai.

Mikroba ini dan sepupunya dalam genus Vibrio paling banyak ditemukan di lingkungan seperti itu antara bulan Mei dan Oktober. Orang dapat terpapar bakteri ini ketika mereka berenang dengan luka terbuka atau ketika mereka makan kerang mentah atau setengah matang, termasuk tiram. Luka juga dapat terinfeksi jika terpapar seafood mentah atau setengah matang, cairan atau kotorannya.

V. vulnificus dapat menyebabkan infeksi luka yang mengancam jiwa, yang secara medis dikenal sebagai necrotizing fasciitis. Infeksi semacam itu menyebabkan daging di sekitar luka mati dengan cepat. Diperkirakan 1 dari 5 orang yang terinfeksi V. vulnificus akan meninggal, seringkali dalam satu atau dua hari setelah terpapar.

Bakteri pemakan daging, atau yang dikenal juga sebagai bakteri flesh-eating, adalah jenis bakteri yang bisa menginfeksi dan merusak jaringan tubuh, termasuk otot dan kulit. Bakteri ini dapat mengakibatkan infeksi serius yang memerlukan perawatan medis segera.

Contoh-contoh Bakteri Pemakan Daging

Selain V. vulnificus, contoh bakteri pemakan daging yang terkenal adalah Streptococcus pyogenes, juga dikenal sebagai bakteri Grup A Streptokokus. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit dan jaringan lunak yang parah, seperti nekrosis (kematian) jaringan.

Infeksi oleh bakteri pemakan daging bisa menyebabkan kondisi medis yang serius, seperti selulitis, fasciitis nekrotis, atau sindrom syok toksik. Gejala meliputi nyeri hebat, pembengkakan, demam tinggi, dan kondisi kesehatan yang memburuk dengan cepat.

Bakteri pemakan daging bisa ditemukan di berbagai tempat, termasuk tanah, air, dan permukaan yang terkontaminasi. Infeksi sering terjadi melalui luka terbuka atau luka sayat yang terpapar bakteri.

Untuk mencegah terpapar bakteri pemakan daging, penting untuk:

  • Memasak daging dengan suhu yang aman.
  • Memisahkan daging mentah dari bahan makanan lainnya.
  • Mencuci tangan dan peralatan dapur dengan benar.
  • Hindari makanan mentah atau setengah matang yang berisiko tinggi.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.