Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi kanker (Foto: PDPics/Pixabay)

Ini Negara dengan Tingkat Kematian Tertinggi di Dunia

Peneliti telah menganalisis data tingkat kematian dari enam penyakit tidak menular yang umum – kondisi yang tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak dapat menyebar dari orang ke orang – di 38 negara.

Dilansir dari Daily Mail, penyakit yang diteliti adalah kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, penyakit hati, dan penyakit ginjal. Peneliti memberikan skor kematian setiap negara dari 10, dengan satu sebagai yang terbaik dan 10 sebagai yang terburuk, untuk setiap penyakit dan secara keseluruhan.

Dan.. negara dengan tingkat kematian tertinggi di dunia adalah Turki. Di bawahnya berturut-turut adalah Hungaria, Republik Slovakia, Meksiko, Polandia, Latvia, Republik Cek, Lithuania, Amerika Serikat, dan Yunani.

Penelitian ini dilakukan oleh para ahli asuransi jiwa di William Russell pada awal tahun ini dengan menggunakan angka-angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia. Angka-angka tersebut dikonversi menjadi kematian per 100.000 orang untuk memungkinkan perbandingan antar negara.

Semua negara yang termasuk dalam analisis ini adalah anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), sebuah forum yang beranggotakan 37 negara dengan ekonomi berbasis pasar yang didirikan pada tahun 1961.

Dari semua negara yang diteliti, Turki memiliki skor kematian tertinggi, dengan skor 8,34 dari 10, didorong oleh tingginya angka kematian akibat penyakit ginjal, stroke, dan penyakit paru-paru.

Amerika Serikat berada di peringkat kesembilan karena negara ini memiliki tingkat kematian tertinggi ketiga akibat penyakit paru-paru dan keenam akibat penyakit ginjal.

Tingginya tingkat penyakit paru-paru dikaitkan dengan meningkatnya tingkat merokok di beberapa bagian negara dan juga bisa jadi karena meningkatnya tingkat vaping, yang dikaitkan dengan kondisi paru-paru yang serius.

Tingkat masalah ginjal yang lebih tinggi, secara medis disebut nefrosis, terkait dengan obesitas yang dapat menyebabkan diabetes yang merusak ginjal. Sehingga meningkatkan risiko gagal ginjal.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.