Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi teknologi cloud (dok. Yan Wong/Pixabay)

Tertekan Biaya, Perusahaan Media dan Hiburan Cari Solusi Cloud yang Lebih Tangkas

Perusahaan-perusahaan di sektor media dan hiburan di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ) saat ini sedang berada dalam tekanan terkait penggunaan cloud dalam menyediakan layanan mereka. Mereka ingin beralih dari penyedia layanan cloud besar ke pengaturan cloud yang lebih portable dan tangkas, yang salah satunya disebabkan oleh tekanan biaya.

Itulah salah satu temuan dari studi yang dilakukan oleh Forrester Consulting atas penugasan dari Akamai Technologies, terhadap perusahaan media dan hiburan di seluruh dunia.

Sektor media dan hiburan termasuk pengguna awal solusi cloud di kawasan APJ. Lebih dari 93% responden melaporkan keberhasilan mereka dalam menggunakan teknologi berbasis cloud, 21% menyatakan bahwa perjalanan cloud mereka berkembang lebih cepat dari harapan, sementara 54% di antaranya mengatakan kemajuan ini lebih cepat dari yang diperkirakan.

Pemanfaatan cloud ini didorong oleh tingginya ekspektasi pelanggan. Hal itu tercermin dari hasil survei yang dilakukan. Sebanyak 75% bisnis M&E di APJ mengatakan bahwa pengguna mereka mengharapkan tidak adanya waktu henti, jeda, atau kesalahan dalam pemutaran.

Sebanyak 46% perusahaan media dan hiburan di APJ juga sangat setuju tekanan untuk bertransformasi secara digital dalam industri mereka jauh lebih besar dibandingkan industri lainnya. Angka ini adalah yang tertinggi di antara seluruh wilayah yang disurvei.

Namun, studi ini menyoroti kekhawatiran seputar kemampuan infrastruktur cloud yang ada saat ini dalam mendukung pertumbuhan industri media dan hiburan, di masa mendatang.

Meningkatnya biaya berdampak besar terhadap strategi cloud perusahaan media dan hiburan di APJ. Di antara responden, 77% mempertimbangkan untuk beralih dari penyedia cloud tradisional karena tekanan biaya, sedangkan 67% melaporkan bahwa biaya merupakan faktor yang sulit untuk dikelola bisnis mereka dalam jangka panjang. Maka dari itu mereka mempertimbangkan untuk menggabungkan beberapa penyedia cloud karena tekanan biaya.

Studi ini juga menyoroti peningkatan volume data sebagai hal yang mempersulit kemampuan responden untuk menggunakan infrastruktur cloud lebih lanjut. Sebanyak 33% responden mengantisipasi pertumbuhan volume data sebesar lebih dari 50% selama tiga tahun ke depan, dan 67% setuju bahwa volume data mempersulit adopsi data center.

“Mitra penyedia cloud harus berkembang guna memenuhi permintaan data pelanggan media dan hiburan,” menurut studi Forrester. “Banyak yang mempertimbangkan untuk merestrukturisasi hubungan dengan penyedia cloud. Mereka mencari mitra yang dapat memenuhi kebutuhan serta membantu mereka terkait dengan biaya, pengeluaran data, dan kebutuhan hosting.”

Penggunaan cloud di sektor media dan hiburan di APJ ternyata bermacam-macam. Sebesar 60% adalah untuk streaming, diikuti oleh analisis kinerja sebesar 49%. Sebanyak 44% perusahaan media dan hiburan di APJ juga menggunakan cloud untuk distribusi. Hampir separuh dari perusahaan yang disurvei juga menggunakan cloud untuk fungsi utama lain seperti perlindungan konten (DRM/Watermarking), serta penagihan dan pengelolaan langganan.

“Penelitian ini menunjukkan sifat dinamis beban kerja yang dijalankan bisnis media dan hiburan di APJ pada layanan dan infrastruktur cloud saat ini. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa separuh, atau lebih dari perusahaan tersebut menggunakan cloud untuk beberapa fungsi vital mereka,” ujar Jay Jenkins, Chief Technology Officer, Akamai Cloud Computing. “Seiring bertambah banyaknya konten yang tersedia untuk pelanggan melalui layanan over-the-top (OTT), perusahaan media dan hiburan perlu menyimpan dan mengelola distribusi konten dalam cloud yang dapat menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan mereka.”

Menghadapi pasar bertempo cepat dan sesak, para pemain bisnis media dan hiburan di APJ berharap penyedia cloud dapat membantu mereka meningkatkan pengalaman pelanggan (CX) dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Sebanyak 61% responden menyatakan bahwa mereka telah melihat atau mengharapkan peningkatan CX berkat investasi cloud, dan 60% telah menyadari atau mengharapkan peningkatan ketangkasan dalam menghasilkan dan mengakses insight secara real-time. Sebanyak 54% responden juga berharap cloud dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan skala operasi.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.