Cisco menghadirkan kekuatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam solusi keamanannya. Perusahaan ini, baru-baru ini, meluncurkan Cisco AI Assistant for Security, yang menandai langkah besar dalam membuat kecerdasan buatan (AI) tersebar luas di Security Cloud, platform keamanan lintas domain Cisco yang digerakkan oleh AI. AI Assistant akan membantu para pelanggan membuat keputusan yang tepat, meningkatkan kemampuan tools mereka, dan mengotomatisasi tugas-tugas yang kompleks.
“Kemajuan ini akan membantu memberikan keuntungan bagi para pelaku bisnis pertahanan, memberdayakan pelanggan dengan AI yang dibangun secara menyeluruh di seluruh Cisco Security Cloud,” kata Jeetu Patel, Executive Vice President and General Manager of Security and Collaboration di Cisco, dalam keterangannya.
Seiring dengan serangan siber yang terus berevolusi, pertahanan perusahaan juga harus berevolusi. Serangan ransomware dan pemerasan terus berlanjut dengan kecepatan yang stabil, mencapai 20 persen dari serangan siber yang ditangkap oleh Cisco Talos Incident Response tahun ini, menurut 2023 Year in Review Report Talos yang baru.
Talos juga mengamati adanya peningkatan serangan canggih terhadap perangkat jaringan pada tahun lalu, terutama oleh aktor-aktor yang disponsori oleh negara. Pertahanan skala mesin diperlukan seiring dengan meningkatnya kecepatan dan kecanggihan pelaku kejahatan.
Cisco bekerja dengan lebih banyak telemetri yang digerakkan oleh mesin dan dalam skala yang lebih besar dari sebagian besar perusahaan lain di industri ini. Cisco AI Assistant for Security yang baru dilatih dengan salah satu kumpulan data terbesar di dunia yang berfokus pada keamanan, yang menganalisis lebih dari 550 miliar peristiwa keamanan setiap hari di seluruh web, email, endpoints, jaringan, dan aplikasi.
Cisco AI Assistant for Security ini dapat memahami tingkat keparahan satu peristiwa keamanan, dampak dan cakupan, analisis akar penyebab, serta desain kebijakan. Dengan data ini, AI Assistant ditujukan untuk menutup kesenjangan antara tujuan dan hasil dari keamanan siber. Semua kemampuan AI Cisco dibangun dengan aman dan selaras Cisco’s Responsible AI Framework.
Bersamaan dengan peluncuran itu, Cisco juga memperkenalkan AI Assistant for Firewall Policy, di mana Cisco AI Assistant for Security akan bekerja pertama kali dalam Cisco Cloud-delivered Firewall Management Center dan Cisco Defense Orchestrator untuk memecahkan tantangan besar dalam menetapkan dan memelihara kebijakan dan aturan-aturan firewall yang kompleks. Administrator kini dapat menggunakan bahasa alami untuk menemukan kebijakan dan mendapatkan rekomendasi aturan, menghilangkan duplikasi aturan, kebijakan yang salah konfigurasi, dan alur kerja yang kompleks dengan peningkatan visibilitas serta percepatan pemecahan masalah dan tugas konfigurasi.
Cisco juga menghadirkan AI-powered Encrypted Visibility Engine for All Firewall Models. Sebagian besar trafik data center saat ini dienkripsi – dan ketidakmampuan untuk memeriksa trafik yang dienkripsi adalah masalah utama dalam keamanan. Mendekripsi trafik untuk pemeriksaan membutuhkan sumber daya yang intensif dan sarat dengan masalah operasional, privasi, dan kepatuhan. Dengan Sistem Operasi 7.4.1 yang kini tersedia di seluruh keluarga Cisco Secure Firewall, pelanggan melihat AI melangkah lebih jauh melalui Encrypted Visibility Engine. Encrypted Visibility Engine memanfaatkan miliaran sampel, termasuk sampel malware yang di-sandbox, untuk menentukan apakah trafik terenkripsi membawa malware. Mesin ini dapat mengetahui dari sistem operasi mana trafik tersebut berasal dan aplikasi klien apa yang menghasilkannya – semuanya tanpa perlu proses dekripsi.
Be First to Comment