Press "Enter" to skip to content
Foto Komet Halley (Foto: (ESA/MPAe Lindau/LiveScience/Screenshot)

Menunggu Komet Halley Terlihat dari Bumi

Salah satu komet yang cukup terkenal di dunia adalah Komet Halley, yang terlihat dari Bumi saban 75-79 tahun. Terakhir komet ini terlihat di dalam tata surya kita pada 1986. Saat ini, setelah 40 tahun menjauh, komet ini disebut sedang mengarah kembali ke orbit Matahari dan akan terlihat dekat pada pertengahan tahun 2061.

Komet Halley adalah satu-satunya komet yang dikenali dan secara reguler terlihat dengan mata kita dari Bumi dan menjadi satu-satunya komet yang bisa dilihat mata sekaligus terlihat dua kali dalam hidup kita.

Saat terlihat tahun 1986, komet ini menjadi benda langit pertama yang diobservasi secara mendetail oleh pesawat ruang angkasa dan menghasilkan data pengamatan yang lumayan lengkap mengenai struktur inti serta mekanisme coma dan formasi ekornya.

Pengamatan ini mendukung sejumlah hipotesis yang telah lama ada tentang konstruksi komet, khususnya model “bola salju kotor” Fred Whipple, yang dengan tepat meramalkan bahwa Halley terdiri dari campuran es yang mudah menguap-seperti air, karbon dioksida, dan amonia-dan debu.

Pengamatan tersebut juga memberikan data yang secara substansial mengubah dan mengkonfigurasi ulang gagasan-gagasan tersebut. Misalnya, sekarang dipahami bahwa permukaan Halley sebagian besar terdiri dari material berdebu dan tidak mudah menguap, dan hanya sebagian kecil saja yang berupa es.

Menurut pengamatan NASA, pada 9 Desember 2023, komet ini diprediksi sudah mencapai titik terjauh dari Matahari, yang disebut aphelion, yang jaraknya sekitar 35 astronomical units (AU) atau sekitar 35 kali jarak Bumi dan Matahari. Dalam posisi itu, Halley berada jauh di luar orbit Neptunus, dan hampir berada di halaman depan Pluto, yang mengorbit pada jarak 39 AU.

Halley sendiri mendekati titik terdekat matahari (perihelion) pada 9 Februari 1986, atau berjarak 87,8 juta km dari Matahari. Para astronom sendiri sudah tidak melihat komet ini sejak 2003.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.