Everything Everywhere All At Once

Film "Everything Everywhere All At Once" memenangi tujuh piala Oscar. Plotnya ternyata terinspirasi oleh dua teori tentang multiverse. Seperti apa?

TRIVIA HARI INI

Bagaimana Orang Mesir Membalsem Orang Mati

Orang Mesir kuno dikenal punya praktik mumifikasi, yakni mengawetkan jenazah orang mati. Diperkirakan mereka menggunakan bahan-bahan kimia untuk membalsem dan mengawetkan jenazah.

Dilansir dari Daily Mail, sejumlah ilmuwan Rusia meyakini bahwa balsam yang digunakan berbeda dengan balsem yang digunakan untuk mengawetkan mode rambut pada waktu itu. Rambut dirawat dengan balsem yang terbuat dari kombinasi lemak sapi, minyak jarak, lilin lebah, dan getah pinus serta setetes minyak pistachio aromatik sebagai tambahan opsional.

Mumifikasi di Mesir kuno melibatkan pengambilan organ dalam jenazah, mengeringkan jenazah dengan campuran garam, lalu membungkusnya dengan kain yang dibasahi balsem ekstrak tumbuhan, minyak, dan resin. Mumi yang lebih tua diyakini telah diawetkan secara alami dengan menguburnya di pasir gurun yang kering dan tidak dirawat secara kimia.

Melalui teknik penelitian mutakhir, diketahui bahwa jenazah dibalsem dengan minyak nabati, seperti minyak wijen; asam fenolik, mungkin dari ekstrak tanaman aromatik; dan gula polisakarida dari tanaman. Resep tersebut juga mengandung asam dehidroabietik dan diterpenoid lain dari resin konifer.

Posts tagged as “Everything Everywhere All At Once”

Teori Multiverse di Balik Film “Everything Everywhere All At Once”