DKI Jakarta – Portal Sains

Masa lalu kadang menyimpan cerita kearifan dalam mengelola lingkungan. Belajar dari pengalaman Tarumanagara dan Majapahit dalam mengatasi bencana banjir, longsor, dan sebagainya

TRIVIA HARI INI

Mengenal Ozon

Secara kimiawi, ozon adalah bahan kimia yang terdiri dari tiga atom oksigen yang terikat dalam bentuk seperti V. Hal ini terjadi baik secara alami melalui reaksi di atmosfer dan sebagai polutan yang dilepaskan oleh kegiatan transportasi dan industri. Kalau konsentrasinya di dekat permukaan tanah tinggi, manusia mengalami risiko lebih besar terkena penyakit.

Ozon juga terkonsentrasi di lapisan jauh di stratosfer, kira-kira 10 sampai 50 kilometer dari permukaan Bumi. Di sini, ozon adalah penyelamat. Ia menyerap antara 90 dan 99 persen radiasi ultraviolet yang mencapai Bumi dari Matahari, mencegahnya merusak makhluk hidup di bawahnya.

Kalau lapisan ini sampai bocor, itu berbahaya. Pada tahun 1985, ilmuwan di Stasiun Penelitian Halley IV dan Faraday di Antartika mengumumkan bahwa konsentrasi ozon telah menurun secara signifikan sejak awal 1970an. Sejak itu, konsentrasi ozon di benua ini telah berkurang sebanyak 70 persen, menciptakan penipisan (atau ‘lubang’) yang besar banget, yang membentang sejauh 16,3 juta kilometer persegi.

Atom oksigen penyusun ozon mudah bereaksi dengan bahan kimia yang terbuat dari hidrogen, nitrogen, klor, atau brom. Senyawa organik kecil yang disebut klorofluorokarbon (CFC) sangat efisien dalam menghancurkan molekul ozon di hadapan sinar matahari.

CFC diproduksi secara komersial di seluruh dunia pada pertengahan abad ke-20 dan digunakan sebagai pelarut dan pendingin dalam lemari es.

(Foto: Arek Socha/Pixabay)

Posts tagged as “DKI Jakarta”

Belajar Mengelola Lingkungan dari Masa Lampau

Bahwa Jakarta Bukan Cuma Ondel-Ondel